cari cari ...

Monday, June 25, 2012

HTI Demo Tolak Kampanye Kondom Menkes

Sekitar 100 orang yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia Kota Bandung menggelar aksi demo menolak kampanye kondom yang digulirkan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi. Massa HTI berdemo di depan Gedung Sate Bandung.

Dalam aksinya, massa HTI ini menolak legalisasi penggunaan kondom di kalangan remaja, dengan alasan mencegah seks bebas serta menekan angka kehamilan di luar nikah. "Kami menolak dengan tegas adanya legalisasi tersebut, yang jelas-jelas merusak moral anak bangsa serta umat di Indonesia. Jika ini tidak ditolak akan rentan dengan seks bebas di kalangan pelajar," kata Asep Kurniawan, juru bicara aksi, Senin 25 Juni 2012.

Asep menyatakan, pemerintah salah langkah dalam menentukan kebijakan mencegah penyebaran HIV atau AIDS lewat penyebaran kondom. "Inti dalam mencegah AIDS yang sudah mengkhawatirkan di Indonesia yakni dengan penerapan syariah Islam," kata Asep.

Para pendemo yang didominasi oleh kalangan mahasiswa HTI ini, juga membawa spanduk yang bertuliskan "Sosialisasi Kondom = Kebijakan Cabul pemerintah".

Aksi sendiri mendapat pengawalan ketat, dari aparat Kepolisian Polrestabes Bandung. Sekitar 200 personel menjaga area gedung sate Bandung.

Nafsiah Mboi sendiri sudah menegaskan tidak pernah mengatakan akan melakukan kampanye kondom di kalangan umum, siswa-siswa dan remaja. "Tetapi tetap kami kampanyekan kondom ke setiap pelaku hubungan seks berisiko. Karena itu adalah salah satu indikator MDG," kata dia, Rabu 20 Juni 2012.

Seks berisiko di Indonesia terjadi pada semua umur, suami istri atau di luar hubungan pernikahan. "Yang kami maksud dengan seks berisiko adalah seks dengan risiko penularan penyakit atau risiko kehamilan yang tidak direncanakan," kata mantan Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS ini. (umi) sumber: http://nasional.vivanews.com/news/read/329189-hti-demo-tolak-kampanye-kondom-menkes HTI Demo Tolak Kampanye Kondom Menkes

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More