cari cari ...

Wednesday, October 26, 2011

Libya Akan Gunakan Hukum Islam sebagai Sumber Legislasi

PARA pemimpin baru Libya menyatakan niat untuk menjadikan hukum syariat Islam sebagai sumber utama legislasi dan akan membatalkan semua hukum yang bertentangan dengan prinsip-prinsipnya, sehingga membmeri negara itu suatu ciri khas lebih Islamis dalam era pasca Muammar Khadafi.
Hukum Islam atau Syariat, dijadikan dasar konstitusi di sejumlah negara Timur Tengah yang berpenduduk mayoritas Muslim. Sebagian besar konstitusi di negara-negara Teluk menyatakan Syariat merupakan merupakan sumber utama legislasi, sementara Mesir menyatakan syariat merupakan "sumbernya."

Menggunakan Syariat sebagai dasar legislasi akan menempatkan Libya sejalan dengan negara-negara Arab seperti Mesir dan Irak yang memastikan tidak ada hukum bertentangan dengan ajaran Islam, namun tidak berarti menerapkan semua ketentuan Syariat. Undang-undang Mesir umumnya sekuler sebab Syariat tidak mengatur semua aspek kehidupan modern.

Namun Libya tidak akan menempuh jalan seperti Arab Saudi dan Iran, yang menjalankan Syariat lebih ketat -- memotong tangan pencuri, memenggal kepala pembunuh dan merajam para penzinah. Mereka yang menenggak minuman keras dicambuk di depan umum.

Peranan hukum Syariat di masyarakat Muslim bervariasi menurut penafsiran yang kerap bergantung pada landskap politik, norma-norma budaya, susunan keagamaan.

Legalisasi

Pemimpin transisi Libya Mustafa Abdul-Jalil yang berbicara dalam sebuah acara pada Minggu malam menyatakan negara itu terbebaskan dari Khadafi, mengatakan dia berniat melegalisasi poligami, yang dilarang semasa Khadafi.

Pemimpin Dewan Transisi Nasional (NTC) itu dan para pejabat inti NTC menyatakan Minggu bahwa hukum Syariat Islam akan berlaku di Libya.

Namun sikap penguasa baru negara itu diyakini tidak akan membuat senang negara-negara Barat pendukungnya.

Penegasan para pemimpin itu dikemukakan pada saat berlangsung upacara penuh suka cita yang secara resmi menandai berakhirnya 42 tahun kekuasaan Muammar Khadafi. Tapi seremoni itu diwarnai tekanan makin besar dari para pemimpin kampanye NATO yang membantu memastikan kemenangan itu agar mengusut apakah Khadafi, yang diseret-seret saat terluka namun masih hidup dari sebuah drainase pekan lalu, kemudian dieksekusi mati oleh orang-orang yang menangkapnya.

"Sebagai sebuah negara Islam, kami menggunakan syariat sebagai sumber hukum utama," tegas Abdel Jalil dalam upacara sangat meriah di kota timur Benghazi, Minggu, saat mana Libya dinyatakan sebagai sebuah negara bebas dan merdeka.

"Setiap hukum yang melanggar syariat adalah batal dan tidak berlaku secara legal," ucapnya.

Dia menyebutkan sebuah contoh hukum mengenai perkawinan yang semasa mendiang Khadafi melarang poligami, yang dibenarkan ajaran Islam. "Sebagai suatu contoh adalah hukum perceraian dan perkawinan... Hukum ini adalah bertentangan dengan syariat dan kini harus dihentikan," tandas Abdel Jalil.

Perbankan

Dia juga mengumumkan pengadopsian perbankan Islam di Libya sesuai syariat yang melarang pendapatan dari bunga, atau riba, karena hal itu dianggap sebagai suatu jenis riba. "Ada niat-niat baik untuk mengatur semua hukum perbankan. Kami menjajaki langkah untuk mendirikan bank-bank Islam yang tak menggunakan riba dan menghapuskan sebuah riba perbankan pada masa mendatang sesuai ajaran Islam," ujarnya.

"Riba menciptakan penyakit dan kebencian di antara rakyat," imbuhnya.

Abdel Jalil, seorang Muslim yang taat dan mantan menteri kehakiman, memulai pidatonya dengan memuji Tuhan. "Alhamdulillah, alhamdulillah," ujarnya, sebelum melakukan sujud syukur.

Dia juga melarang peletusan tembakan perayaan seperti yang dilarang hukum Islam. "Alhamdulillah tidak berarti pelepasan tembakan. Itu dilarang oleh syariat karena perbuatan demikian bisa menyelakai orang sipil," papar Abdel Jalil.

Sebagian pejabat NTC dan pemimpin pemberontakan lainnya yang berdiri di atas pentas juga menegaskan bahwa Libya pasca Khadafi akan merupakan sebuah negara Islam.

Abdel-Jalil juga menyatakan terima kasih kepada mereka yang berjuang dan gugur dalam perang, dengan mengatakan mereka "ada di suatu tempat yang lebih baik daripada di sini, bersama Allah."

Sikap sangat kental dengan ajaran Islam tersebut diperkirakan para pengamat akan bikin gerah para negara Barat yang mendukung pemberontakan hingga tamatnya rejim dan pemimpin lama yang kematiannya kini disorot tajam para pemimpin NATO karena Khadafi terlihat dalam video yang tersiar di seluruh dunia tampak terluka tapi masih hidup ketika dia ditangkap sebelum dia tewas diduga karena tembakan. Dan penistaan juga terjadi pada jenazah Khadafi yang dipajangkan dalam ruang pendingin di sebuah pasar di Sirte. (ap/afp-bh)

www.analisadaily.com Libya Akan Gunakan Hukum Islam sebagai Sumber Legislasi

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More