cari cari ...

Friday, March 11, 2011

Meski Danai Munas, JK Tidak Pernah Paksa Anggota Pilih Dirinya

Meski Danai Munas, JK Tidak Pernah Paksa Anggota Pilih Dirinya. Meski Danai Munas, JK Tidak Pernah Paksa Anggota Pilih Dirinya. Data WikiLeaks yang menyebutkan mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla melakukan suap pada Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar tahun 2004 dianggap tidak tepat. Partai Golkar melihat apa yang dilakukan Jusuf Kalla saat itu hanya sebuah entertaintmen politik belaka.

"Kalau istilahnya suap itu tidak tepat. lebih tepatnya ini dikatakan dana entertaintmen politik. Dan semua kandidat sama (melakukan hal itu). Akbar Tanjung juga kayak gitu," kata politisi Partai Golkar, Poempida Hidayatullah kepada Rakyat Merdeka Online, Jumat (11/3).

Apalagi kata Poempida, meski mengeluarkan dana untuk Munas, JK tidak pernah memaksa anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar untuk memilihnya. Sehingga tidak ada jaminan JK menang mutlak dalam pemilihan Ketua Umum Partai Golkar itu.

"Kalau suap kan ada target yang akan dicapai. Ini adalah cost pertarungan politik. Kalau JK bayar lalu dapat 100 persen baru itu namaya suap," lanjutnya.

Jusuf Kalla mengakui kebenaran koran Australia, the Age hari ini (11/3). Koran itu menyebut Kalla membagikan uang saat terpilih sebagai Ketua Partai Golkar pada Munas Golkar di Bali pada 2004. Menurutnya, uang itu digunakan untuk membayar tiket pesawat pengurus Golkar dari pusat dan daerah. Juga untuk membayar hotel tempat berlangsungnya Munas.

rakyatmerdeka.co.id Meski Danai Munas, JK Tidak Pernah Paksa Anggota Pilih Dirinya

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More