cari cari ...

Wednesday, September 22, 2010

Iran Lengkapi Garda Revolusi dengan Rudal Baru

Teheran, (Analisa).
 Gambar yang dirilis  Kementerian Pertahanan Iran, Selasa (21/9),  memperlihatkan rudal baru canggih darat ke darat Fateh-110 di sebuah lokasi rahasia di Teheran, Iran.  

Menteri Pertahanan Iran menegaskan, Garda Revolusi, pasukan elit di negara Islam itu, menerima sejumlah rudal baru yang memliki sistem petunjuk canggih sehingga bisa menyerang sasaran-sasaran di darat.
Jenderal Ahmad Vahidi menyatakan, kementerian pertahanan memperlengkapi Garda itu dengan rudal canggih darat ke darat Fateh-110, yang berhasil diujicoba bulan lalu. Senjata tadi dikembangkan oleh Organisasi Industri Antariksa Iran.

Iran telah berusaha memperbaharui persenjataan rudalnya, yang sudah dapat menyerang Israel dan bagian-bagian lain kawasan itu. Vahidi mengatakan, Iran akan kembal mengembangkan Fateh-110. Dia tidak memberikan keterangan rinci seputar kemampuan rudal itu, tapi versi sebelumnya bisa menyerang sasaran-sasaran sejauh 192 km. 


Ucapan Vahidi dipublikasikan pada Selasa (21/9) melalui situs TV milik pemerintah.
Pada perkembangan lain dilaporkan, kementerian luar Iran pada Selasa mengecam tindakan dua diplomat yang membelot bulan ini di Eropa. Mereka memilih tinggal di luar negeri untuk "kepentingan pribadi."
Kedua diplomat tadi sendiri mengatakan, keputusan mereka bermotifkan politik dan mereka meninggalkan pos mereka karena tindakan pemerintah menumpas warga negara yang menentang terpilih kembali Presiden Mahmoud Ahmadinejad 2009.

Ucapan jurubicara kementerian luar negeri Ramin Mehmanparast merupakan konfirmasi resmi pertama Iran seputar pembelotan itu, yang dianggap sebagai isyarat baru keretakan dalam tubuh pemerintah Iran.
Farzad Farhangian menyatakan melepaskan jabatannya sebagai atase pers di Kedubes Iran di Brussel dan dia akan meminta suaka politik kepada Norwegia. Sementara Hossein Alizadeh, orang nomor dua di misi Iran di Helsinki mengatakan akan meminta suaka politik di Finlandia. 

"Tak seorangpun di kementerian luar negeri itu yakin niat mereka bermotifkan politik," kata Mahmanparast kepada wartawan di Teheran. "Ini dapat dilihat karena mereka lebih menyukai kepentingan pribadi mereka daripada kepentingan nasional." (AP/es)

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More