cari cari ...

Friday, October 8, 2010

Tahanan Palestina Dilecehkan Israel

TEMPO Interaktif, Tel Aviv -- Ihsan al-Dababsi, 35 tahun, kemarin berencana menggugat tentara Israel yang melecehkan dirinya di dalam tahanan. "Aku enggak bisa tidur sepanjang malam," ujarnya. "Aku merasa dihina dan direndahkan!" Dalam sebuah cuplikan rekaman di situs video YouTube, tampak seorang tentara Israel menari perut di dekat Al-Dababsi, yang ditutup matanya.

"Suara tawa tentara itu dan musik yang mereka pasang selalu tergiang-ngiang di telingaku," kata Al-Dababsi mengenai rekaman video yang beredar di Internet itu, yang kemudian memicu kemarahan publik. Al-Dababsi mengaku telah mengontak Klub Tahanan Palestina, kelompok pembela nonpemerintah.


Kelompok ini berencana mengajukan tuntutan hukum terhadap militer Israel. Adapun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu murka. Ia mengutuk aksi tentara negerinya itu. "Peristiwa ini memalukan angkatan bersenjata Israel," kata Netanyahu. "Menghina tahanan bukanlah cara negara Israel maupun warga Yahudi."

Al-Dababsi ditangkap pada Desember 2007. Ia didakwa sebagai anggota kelompok gerilyawan Palestina, Jihad Islam. Gara-gara itu, Al-Dababsi dihukum selama 22 bulan penjara. "Mereka membawaku ke pusat tahanan Etzion di dekat Bethlehem," ujarnya. "Setelah menanyai, mereka menaruh saya di satu koridor, menutup mataku, dan memborgolku."

Rupanya pada saat bersamaan seorang tentara Israel, dengan memakai kacamata antiultraviolet, menari perut sembari menyeringai mengikuti irama musik Arab. Tentara itu menari di dekat Al-Dababsi, yang sedang menyender di tembok. Tentara itu kemudian berulang kali menggesek-gesekkan tubuhnya ke tubuh Al-Dababsi.

"Aku tahu mereka tertawa terbahak-bahak karena ikatan penutup mataku tak kencang. Aku pun bisa melihat apa yang terjadi," kata Al-Dababsi, seraya mengatakan telah memohon kepada tentara itu untuk tidak merekam adegan tersebut. "Tapi mereka terus merekamku sembari minum alkohol serta menari." Cuplikan itu berlangsung selama satu menit.

Pemerintah Palestina menyatakan video itu telah benar-benar melanggar martabat perempuan. "Inilah gambaran yang menjijikkan mengenai penyakit mental kaum penjajah," kata Perdana Menteri Palestina Salam Fayyed. "Ini sudah barang tentu bukan kejadian yang terpisah." Ia bersyukur, berkat kemajuan media, hal-hal nista seperti ini bisa terungkap.

Hal hampir senada juga disampaikan juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri. Ia mengatakan perilaku tentara Israel itu rasisme dan tak bermoral. Video itu beredar tujuh pekan setelah seorang tentara Israel menyiarkan gambar dirinya sedang tersenyum dan bercanda di dekat seorang tahanan Palestina yang diborgol dan matanya ditutup. Aksi ini menuai kecaman.www.tempointeraktif.com

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More