cari cari ...

Sunday, September 26, 2010

Tokoh Agama Minta Kapolri Tutup Perjudian

SORONG (Suara Karya): Pendeta Wemprit STh MTh dan sejumlah tokoh agama lainnya di Papua Barat mengkritik kinerja aparat hukum di daerah ini, terutama aparat kepolisian. Pasalnya, aparat terkesan membiarkan praktik judi togel dan perjudian lain berjalan terus, bahkan sama sekali tidak menghargai hari-hari besar agama.

"Kami menghargai kinerja polisi mengungkap berbagai kasus terorisme. Tapi tampaknya polisi, khususnya di Papua Barat, tidak bisa memerangi perjudian. Padahal perjudian tidak kalah berbahayanya dibanding teroris karena merusak generasi muda. Anak-anak muda jadi malas bekerja, hanya mengkhayal bisa kaya lewat bermain judi," kata Pendeta Wemprit di Kota Sorong kemarin.
Pernyataan Wemprit didukung tokoh agama lainnya yang hadir saat Wemprit memberikan keterangan. Mereka dari agama Kristen, Katolik, Islam, Hindu, dan Buddha.
Ulah penjudi dan bandar judi togel sudah tidak memedulikan hari-hari besar agama. Contohnya, mereka tidak menggubris suasana bulan Ramadhan lalu. Praktik perjudian itu tetap dibiarkan saat bulan puasa hingga Idul Fitri 1431 Hijriah lalu.
"Tolong, praktik judi togel ini jangan dibiarkan tumbuh subur di Sorong. Jangan sampai menghancurkan mental umat beragama di sini," kata Wemprit.
Menurut dia, praktik perjudian itu diikuti berbagai kalangan masyarakat, termasuk kalangan buruh pelabuhan, petani, dan nelayan. Bahkan, ibu-ibu rumah tangga juga ikut mengadu nasib dengan memasang taruhan pada judi togel itu.
Oleh karena itu, Wemprit meminta Kapolri, Jaksa Agung, dan pimpinan instansi terkait untuk memerintahkan jajarannya di Papua Barat serius memberantas judi togel dan perjudian lainnya. Ia menegaskan, para tokoh agama di Sorong sudah memberikan pembinaan rohani kepada umatnya masing-masing tentang larangan bermain judi. Namun, apa yang dilakukan para tokoh agama ini harus didukung aparat penegak hukum dengan memberantas perjudian.
"Aparat jangan membiarkan perjudian ini. Aparat terkesan membuka selebar-lebarnya (kesempatan) untuk orang bermain judi. Oleh karena itu, kami minta Kapolri memerintahkan Kapolda Papua untuk memberantas praktik judi togel ini," kata Wemprit.
Ia mengharapkan seruan para tokoh agama ini mendapat perhatian serius Kapolri. "Jika tidak, kami akan menggerakkan massa dalam jumlah besar dari seluruh umat beragama di Sorong melakukan demonstrasi besar-besaran di Kota Sorong, Kota Manokwari, dan sejumlah ibu kota kabupaten di Papua Barat, guna menutup paksa praktik judi, termasuk judi togel itu," kata Pendeta Wemprit.
Kapolresta Sorong J Nugroho Wicaksono, ketika dikonfirmasi, tak bersedia menerima wartawan. (Yacob Nauly) suarakarya-online.com

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More