cari cari ...

Monday, October 31, 2011

AS Diduga Punya Hubungan dengan Kelompok Teroris

AS Diduga Punya Hubungan dengan Kelompok Teroris. Seorang pemimpin partai keagamaan terkemuka Pakistan pada Ahad (30/10) mengatakan bahwa Amerka Serikat (AS) diduga memiliki hubungan dengan kelompok-kelompok teroris dan mendukung mereka untuk mengacaukan dunia muslim.

Berbicara dengan IRNA, Dr Fareed Ahmad Piracha dari Jamaat-e-Islami mengatakan, bahwa AS pasti memiliki hubungan dengan Taliban Pakistan dan menggunakan mereka untuk mengacaukan negara itu.

Piracha mengatakan, mungkin tidak akan ada hubungan langsung, tetapi beberapa individu dari Taliban mengejar agenda Amerika.

Menjelaskan pandangannya tentang Jundullah, Piracha mengatakan, kelompok itu menciptakan kesalahpahaman antara Iran dan Pakistan sehingga bisa ada kemungkinan AS berada di balik Jundullah.

Aktivis agama itu berpendapat, AS membuat upaya-upaya itu habis-hanisan untuk mendestabilisasikan Iran.

Tujuan dasar AS, menurut Piracha, adalah untuk mengacaukan Dunia Muslim dan dalam mencapai agenda mereka, mereka dapat melakukannya dengan kelompok ekstrem. "Ya jelas mereka mempromosikan terorisme," kata aktivis keagamaan itu dalam menjawab pertanyaan.

Piracha juga mendesak semua negara Muslim untuk menghindari perbedaan mereka dan bersatu untuk stabilitas umat. "Kita harus tetap waspada terhadap plot barat," kata Piracha menyarankan.

Piracha memperingatkan, AS berada di balik setiap plot terhadap umat Islam. http://www.gatra.com 31 Oktober 2011 AS Diduga Punya Hubungan dengan Kelompok Teroris

Sunday, October 30, 2011

Jangan Sembunyikan Nikmat Allah

Banyak ilmu yang tidak kita ketahui, semakin dicari semakin banyak ilmu yang tidak kita ketahui, semakin merasa miskin ilmu, terutama ilmu Agama Islam. Ya memang demikian, bukan hanya kita yang merasakan demikian bahkan semua ulama walaupun ilmunya banyak juga mengatakan al-fakir ilallah. Nasehat berikut ini diperuntukkan untuk diriku sendiri dan kaum muslimin supaya Allah semakin mencintai kita dan kita mencintaiNya.

Bagian syukur dari nikmat adalah dengan menampakkan nikmat tersebut secara lahiriyah. Bukan malah kita menjadi orang pelit dan pura-pura “kere” (miskin). Kalau memang Allah beri kelapangan rizki, nampakkanlah nikmat tersebut pada makanan dan pakaian kita.
Allah Ta’ala berfirman,
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
“Dan terhadap nikmat Rabbmu, maka hendaklah kamu siarkan.” (QS. Adh Dhuha: 11).

Berikut beberapa pendapat ulama mengenai ayat di atas.
Dari Abu Nadhroh, ia berkata,
كان المسلمون يرون أن من شكر النعم أن يحدّث بها.
“Dahulu kaum muslimin menganggap dinamakan mensyukuri nikmat adalah dengan seseorang menyiarkan (menampakkan) nikmat tersebut.” Diriwayatkan oleh Ath Thobari dalam kitab tafsirnya, Jaami’ Al Bayaan ‘an Ta’wili Ayyil Qur’an (24: 491).
Al Hasan bin ‘Ali berkata mengenai ayat di atas,
ما عملت من خير فَحَدث إخوانك
“Kebaikan apa saja yang kalian perbuat, maka siarkanlah pada saudara kalian.” Disebutkan oleh Ibnu Katsir, dari Laits, dari seseorang, dari Al Hasan bin ‘Ali (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 387).

Tentu saja nikmat atau kebaikan disampaikan pada orang lain jika mengandung maslahat, bukan dalam rangka menyombongkan diri dan pamer atau ingin cari muka (cari pujian, alias “riya’ “). Lihat perkataan Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di dalam kitab tafsirnya, “Yang dimaksud dalam ayat tersebut mencakup nikmat din (akhirat) maupun nikmat dunia. Adapun “fahaddits” bermakna “pujilah Allah atas nikmat tersebut”. Bentuk syukur di sini adalah dengan lisan dan disebut khusus dalam ayat, dibolehkan jika memang mengandung maslahat. Namun boleh juga penampakkan nikmat ini secara umum (tidak hanya dengan lisan). Karena menyebut-nyebut nikmat Allah adalah tanda seseorang bersyukur. Perbuatan semacam ini membuat hati seseorang semakin cinta pada pemberi nikmat (yaitu Allah Ta’ala). Itulah tabiat hati yang selalu mencintai orang yang berbuat baik padanya.” (Taisir Al Karimir Rahman, 928).

Ulama besar dari negeri ‘Unaizah, Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin dalam tafsir Juz ‘Amma menjelaskan, “Tahadduts ni’mah (menyebut-nyebut nikmat Allah) adalah dengan ditampakkan yaitu dilakukan dalam rangka syukur kepada pemberi nikmat (yaitu Allah Ta’ala), bukan dalam rangka menyombongkan diri pada yang lain. Karena jika hal itu dilakukan karena sombong, maka itu jadi tercela.”

Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah memberikan penjelasan menarik tentang ayat di atas. Beliau rahimahullah berkata, “Allah memerintahkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menyebut-nyebut nikmat yang Allah berikan. Nikmat itu disyukuri dengan ucapan dan juga ditampakkan dengan amalan. Tahadduts ni’mah (menyiarkan nikmat) dalam ayat tersebut berarti seperti seorang muslim mengatakan, “Alhamdulillah, saya dalam keadaan baik. Saya memiliki kebaikan yang banyak. Allah memberi saya nikmat yang banyak. Aku bersyukur pada Allah atas nikmat tersebut.”

Tidak baik seseorang mengatakan dirinya itu miskin (fakir), tidak memiliki apa-apa. Seharusnya ia bersyukur pada Allah dan tahadduts ni’mah (siarkan nikmat tersebut). Hendaklah ia yakin bahwa kebaikan tersebut Allah-lah yang memberi. Jangan ia malah menyebut-nyebut dirinya itu tidak memiliki harta dan pakaian. Janganlah mengatakan seperti itu. Namun hendaklah ia menyiarkan nikmat yang ada, lalu ia bersyukur pada Allah Ta’ala. Jika Allah memberi pada seseorang nikmat, hendaklah ia menampakkan nikmat tersebut dalam pakaian, makanan dan minumnya. Itulah yang Allah suka. Jangan menampakkan diri seperti orang miskin (kere). Padahal Allah telah memberi dan melapangkan harta. Jangan pula ia berpakaian atau mengonsumsi makanan seperti orang kere (padahal keadaan dirinya mampu, pen). Yang seharusnya dilakukan adalah menampakkan nikmat Allah dalam makanan, minuman dan pakaiannya. Namun hal ini jangan dipahami bahwa kita diperintahkan untuk berlebih-lebihan, melampaui batas dan boros.” [Majmu’ Fatawa wa Maqolaat Mutanawwi’ah, juz ke-4, http://www.ibnbaz.org.sa/mat/32]
Semoga kita diberi taufik untuk merealisasikan syukur kepada Allah.
Wallahu waliyyut taufiq.

@ Ummul Hamam, Riyadh KSA
28 Dzulqo’dah 1432 H (26/10/2011)
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
kabarindonesia.com

Kebijakan Jerman Tentang Kurikulum Islam Menggelisahkan Rakyat

Kebijakan Jerman Tentang Kurikulum Islam Menggelisahkan Rakyat Masyarakat Jerman mengkritik kebijakan pemerintah Jerman terkait masuknya pelajaran agama Islam dalam kurikulum sekolah. Menurut mereka, kebijakan ini mempunyai efek dalam menyebarkan kebencian terhadap agama lain. Menanggapi kritik itu, Menteri Pendidikan Jerman mengatakan tidak ada satupun ajaran Islam yang menganjurkan kekerasan pada umat agama lain, katanya seperti dikutip dari rt.com.

Kritik itu bermula ketika ada oknum guru yang mengajarkan kebencian kepada siswanya. Guru itu mengatakan, “Orang Kristen gemar ke disko, minum alkohol dan berbuat zinah. Percayalah pada Alquran,” demikian katanya seperti yang diklaim oleh masyarakat Jerman. Mereka kuatir pemuda Muslim berusaha untuk memberlakukan hukum syariat di Jerman, menurut Kepala Dewan Islam Jerman, Burhan Kesici.

Salah seorang tokoh Gerakan Pax Europa Citizens, Karl Schmidt, mengatakan bahwa guru tersebut mengajarkan kepada muridnya bahwa mereka adalah umat unggul. Ia mengajarkan pula bahwa hukum syariah lebih tinggi daripada hukum Jerman.

Menanggapi hal ini, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan agar Muslim di negaranya mentaati undang-undang dan bukan hukum syariah. “Sekarang dengan jelas bahwa di Jerman juga ada kaum Muslim. Tetapi yang terpenting adalah untuk memberikan perhatian kepada Islam bahwa nilai yang diajarkan Islam terwakili di dalam UU Jerman,” ujar Merkel. Merkel juga mengatakan bahwa Jerman saat ini membutuhkan imam dengan pendidikan Jerman dan memiliki akar sosial Jerman.

Bagaimanapun juga, harus ada keseimbangan antara hukum tradisi atau agama atau hukum di luar negara dengan hukum negara. Selain itu, dimanapun ada keragaman agama di suatu negara, harus ada toleransi yang besar sesama umat agar tidak terjadi bentrokan. Dasar-dasar itu semua harus dimulai dari pendidikan, karena di situlah suatu ajaran ditanamkan.

Sumber : republika/lh3 Kebijakan Jerman Tentang Kurikulum Islam Menggelisahkan Rakyat

Friday, October 28, 2011

Jangan Lepaskan Papua dari Indonesia !!!

Jangan Lepaskan Papua dari Indonesia !!! PAPUA kembali membara, Kongres Dewan Adat Papua III yang digelar sejak Senin (17/10/2011) hingga Rabu (19/10/2011) di Lapangan Zakeus, Padang Bulan, Abepura, Jayapura membentuk pemerintahan transisi Negara Papua Merdeka. Aparat gabungan yang menjaga lokasi kongres itu melakukan tindakan pembubaran. Sebagaimana diberitakan, akibat insiden berdarah itu, kini sebanyak 300 orang ditangkap yang ditahn lima, dan yang lain sudah dipulangkn, bahkan sampai dengan hari jumat (21/10/2011) Komisi Nasional Hak Asasi Manusia melansir sudah ada enam orang yang terbunuh. (http://makassar.tribunnews.com/2011/10/21/hati-hati-papua-bisa-jadi-timor-timur-kedua)

Salah satu penyebab terjadinya kericuhan dalam kongres tersebut adalah adanya pengibaran bendera bintang kejora dan deklarasi pemilihan pemimpin nasional rakyat Papua. Bahkan panitia yang bernama Selfius Bobbi membacakan nama Presiden Papua Barat yang terpilih yaitu Forkorus Yaboisembut dan Perdana Menterinya Edison Waromi. Selain pemilihan pemimpin nasional, panitia juga mengumumkan nama negara baru dalam kongres itu. Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto, mengingatkan berlanjutnya kasus kekerasan di Papua bisa menjadikan wilayah itu seperti Timor Timur kedua.

Tentu, ini merupakan tantangan besar bagi Pemerintah Indonesia. Pasalnya, jika Pemerintah tidak menyelesaikan masalah ini secara elegan dengan mempertimbangkan masyarakat papua, faktor pemicu serta solusi bersama untuk kepentingan umum, Papua akan mengalami kontraksi politik yang bisa berujung pada disintegrasi (pemisahan diri), sebagaimana halnya Timor-Timur yang telah lepas dari pangkuan negeri ini.

Referendum Papua

Luas seluruh Papua adalah 309.934,4 km², sama dengan 3,5 kali Pulau Jawa. Wilayah ini subur dengan kandungan mineral dan potensi SDA (sumber daya alam) yang melimpah; dari mulai hutan, tambang emas, tembaga hingga uranium. Dari sisi geopolitik pun, Papua sangat strategis.
Namun, dengan potensi SDA Papua yang demikian besar, Indek Pembangunan Manusia (IPM) Papua termasuk yang paling rendah dibandingkan dengan seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Tingkat kemiskinan masyarakatnya juga sangat merisaukan. Padahal Papua telah terbukti memberikan banyak keuntungan dengan kandungan kekayaan alamnya yang melimpah kepada perusahaan lokal, nasional maupun multinasional (asing). Namun, Papua seolah hanya menjadi pundi-pundi kekayaan dan sapi perah kepentingan perusahaan-perusahaan tersebut dan pihak asing, termasuk para elit penguasanya.

Pemerintah Indonesia melalui Otonomi Khusus Papua yang dituangkan dalam UU No 21 Tahun 2001 berusaha mengubah keadaan di atas. Sayang, Otsus seolah menjadi bumerang. Pasalnya, setelah berjalan 10 tahun, Otsus dirasakan tidak berpengaruh apa-apa, kecuali kepada segelintir elit politiknya. Dana Otsus yang mencapai rata-rata 10juta/warga Papua juga tidak memberikan perubahan berarti. Kondisi inilah yang mendorong sebagian masyarakat Papua (lebih tepatnya; elit politiknya) menyuarakan tuntutan referendum (yang arahnya adalah merdeka atau minimal berformat federalisme). Referendum dianggap sebagai pilihan akhir untuk mengubah keadaan itu semua.

Kita tentu patut prihatin karena di Papua memang sedang terjadi upaya disintegrasi dengan menuntut referendum. Pangkal masalahnya adalah adanya pihak asing yang terus memanas-manasi, bahkan mendorong terjadinya kegiatan sparatis tersebut. Upaya disintegrasi ini memang telah dilakukan secara sistematis, dengan cara menginternasionalisasi isu Papua. Asing, terutama AS, sangat jelas telah merancang upaya pemisahan Papua ini dari wilayah Indonesia.

Hal ini antara lain dibuktikan dengan beberapa fenomena berikut : pada tanggal 29 Mei hingga 4 Juni 2000 Kehadiran Sekretaris Kedubes Amerika dan utusan Australia, Inggris dan negara asing lainnya dalam Kongres Papua; pada tanggal 31 Agustus 2002 Kasus penembakan yang terjadi di Mile 62-63 Jalan Timika–Tembagapura; pada bulan Juli 2005 Kongres AS membuat Rancangan Undang-Undang (RUU) 2601 yang memuat masalah Papua di Amerika; pada tanggal 22 Maret 2006 Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN), Syamsir Siregar menduga ada upaya LSM yang didanai asing hingga terjadi kerusuhan di Abepura; pada tanggal 28 November 2007 Anggota Kongres AS, Eny Faleomavaega, kembali melakukan kunjungan ke Indonesia diantaranya Biak dan Manokwari begitu juga yang terjadi beberapa waktu akhir-akhir ini, dimana warga Papua dan pihak asing terus mengopinikan referendum untuk kemerdekaan Papua. Pada tahun ini pada saat bersamaan ribuan warga Jayapura menuntut referendum Sektor Kota Abepura, Selasa (2/8/2011) terlaksana Konferensi Internasional Lawyer for West Papua (ILWP) di Universitas Oxford, London Selasa (2/8/2011), yang menuntut kemerdekaan Papua barat.

Faktor Pemicu

Untuk menghilangkan tuntutan referendum dari Tanah Papua, faktor pemicu tuntutan ini perlu dipecahkan. Lepasnya Timor-Timor menjadi pengalaman sangat pahit. Sementara itu, Papua jauh lebih besar potensi SDA-nya dibandingkan Timor-Timur. Jika pemerintah saat ini tidak mengubah kebijakan dan orentasi pembangunannya, niscaya Pemerintah akan menelan buah simalakama demokrasinya. Dalam ruang demokrasi tidak ada lagi sumbatan bagi setiap warga, khususnya warga Papua, untuk menyerukan keinginannya, bahkan di forum-forum internasional, termasuk PBB. Apalagi Papua adalah ladang subur tempat melampiaskan ketamakan para kapitalis asing melalui instrumen negaranya untuk melakukan penjajahan sekaligus mengeruk habis kekayaan Papua.

Indonesia harus mencermati ‘dalang’ di balik tuntutan referendum ini. Sebab, masyarakat kecil kebanyakan sebetulnya tidak begitu paham dengan referendum tersebut. Sekelompok elit politiklah yang sebenarnya bermain dengan membangun jejaring baik di pusat kekuasaan maupun jejaring internasional (LSM-LSM asing). Namun, sesungguhnya mereka hanyalah ‘alat’. Kepentingan negara-negara besarlah sebenarnya yang memainkan peran penting di Papua. Kekuatan asinglah yang punya kepentingan dan bakal meraih keuntungan jika Papua merdeka atau memisahkan diri melalui referendum yang sedang diusahakan oleh mereka. Jika ini tidak dicermati Pemerintah, boleh jadi nasib Papua nanti akan seperti Timor Timur; lepas begitu saja dari pangkuan Indonesia.

Jangan Lepaskan Papua

Indonesia adalah negeri Islam. Papua adalah bagian dari negeri Indonesia, karena itu, wajib bagi kaum Muslim untuk meminta penguasa negeri berhati-hati atas kasus Papua, jangan sampai kasus ‘lepasnya’ begitu saja Timor Timur terjadi lagi. Untuk mengurangi pengaruh dan provokasi Asing di sana, wajib pula masyarakat untuk menyebarkan bahaya disintegrasi yang bertujuan memecah belah negeri ini.

Selain itu, penguasa harus menyadari bahwa politik sekular tidak memiliki kapasitas untuk membangun seluruh wilayah Indonesia, termasuk Papua, menjadi makmur, sejahtera dan berkeadilan. Sudah saatnya penguasa negeri ini menerapkan sistem Islam. Penguasa wajib menerapkan hukum syariah yang berasal dari Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya atas semua wilayah di negeri ini tanpa diskriminasi, antara satu provinsi dan lainnya. Dalam sistem Islam (Khilafah), semua orang yang memiliki kewarganegaraan negara akan memiliki hak yang sama, terlepas dari keturunan, warna kulit dan agama mereka.

Pemerintah juga harus mengeluarkan kekuatan ekstra untuk mencegah aksi separatis dan menanganinya secara adil di antara masyarakat. Dan hendaknya seluruh komponen masyarakat negeri ini menyadari adanya upaya provokator untuk Nasionalisasi bahkan Internasionalisasi kasus Papua. Arman Kamaruddin (Lajnah Intelektual HTI Sulsel) tribunnews.com Jangan Lepaskan Papua dari Indonesia !!!

Aksi Kepung Istana, Isu terpecah

Aksi Kepung Istana, Isu terpecah Pada peringatan Sumpah Pemuda ratusan orang dari berbagai elemen mahasiswa se-Jabotabek mengepung Istana Presiden di Jalan Merdeka Barat. Jakarta, Jumat (28/10). Dalam aksinya, pengunjuk rasa mendesak pemerintah Presiden SBY-Budiono agar turun dari kursi keperesidenan karena rakyat sudah tidak percaya lagi. Apalagi berbagai kegagalan yang tidak bisa di tolerir.

"Harus turun sekarang juga. Kami sudah tidak percaya lagi sama SBY dan Budiono. Mereka sudah tidak layak menjadi presiden. Makanya hari ini kita ikut demo agar SBY dan wakilnya segera mundur," kata Jati, mahasiswa Universitas Satya Negara, dalam orasinya di depan Istana Presiden.

Namun dalam aksi tersebut para demonstran dari berbagai kelompok mengusung isu sendiri-sendiri. Dari pantauan liputan6.com, orasi yang didengungkan masing-masing kelompok itu berbeda-beda. Seperti dilakukan Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampu (BKLDK).

BKLDK mengusung isu kegagalan kapitalisme dan berbagai demokrasi yang mengakibatkan kemiskinan, kejahatan yang semakin meningkat. Serta merajalelanya pejabat dan pengusaha yang menzalimi rakyat.

Oleh karennya mereka berjuang untuk menegakkan syari'ah Islam dalam naungan negara Khilafah Islamiyah.

"Kami sudah bersumpah dengan sepenuh jika akan terus berjuang tanpa lelah untuk tegaknya syariah islam naungan negara khalifah isamiyah sebagai solusi tanpa problematika masyarakat Indonesia dan negari muslim lainnya," kata Ketua Badan Eksekutif BKLDK, Irawan.

Sementara itu sebagian elemen mahasiswa lainnya longmarch menuju ke Bundaran HI untuk menyalurkan aspirasinya.

Aksi di depan istana tidak menggangu arus lalu lintas. Ratusan aparat dari TNI dan kepolisian, gabungan dari Mabes Polri, Polda Metro Jaya, dan polres serta polsek se-Jakarta Pusat berjaga-jaga di sekitar kawasan Monas dan Istana untuk mengawasi jalannya aksi unjuk rasa tersebut. liputan6.com 28/10/2011 Aksi Kepung Istana, Isu terpecah

Aksi Kepung Istana, Isu terpecah

Aksi Kepung Istana, Isu terpecah Pada peringatan Sumpah Pemuda ratusan orang dari berbagai elemen mahasiswa se-Jabotabek mengepung Istana Presiden di Jalan Merdeka Barat. Jakarta, Jumat (28/10). Dalam aksinya, pengunjuk rasa mendesak pemerintah Presiden SBY-Budiono agar turun dari kursi keperesidenan karena rakyat sudah tidak percaya lagi. Apalagi berbagai kegagalan yang tidak bisa di tolerir.

"Harus turun sekarang juga. Kami sudah tidak percaya lagi sama SBY dan Budiono. Mereka sudah tidak layak menjadi presiden. Makanya hari ini kita ikut demo agar SBY dan wakilnya segera mundur," kata Jati, mahasiswa Universitas Satya Negara, dalam orasinya di depan Istana Presiden.

Namun dalam aksi tersebut para demonstran dari berbagai kelompok mengusung isu sendiri-sendiri. Dari pantauan liputan6.com, orasi yang didengungkan masing-masing kelompok itu berbeda-beda. Seperti dilakukan Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampu (BKLDK).

BKLDK mengusung isu kegagalan kapitalisme dan berbagai demokrasi yang mengakibatkan kemiskinan, kejahatan yang semakin meningkat. Serta merajalelanya pejabat dan pengusaha yang menzalimi rakyat.

Oleh karennya mereka berjuang untuk menegakkan syari'ah Islam dalam naungan negara Khilafah Islamiyah.

"Kami sudah bersumpah dengan sepenuh jika akan terus berjuang tanpa lelah untuk tegaknya syariah islam naungan negara khalifah isamiyah sebagai solusi tanpa problematika masyarakat Indonesia dan negari muslim lainnya," kata Ketua Badan Eksekutif BKLDK, Irawan.

Sementara itu sebagian elemen mahasiswa lainnya longmarch menuju ke Bundaran HI untuk menyalurkan aspirasinya.

Aksi di depan istana tidak menggangu arus lalu lintas. Ratusan aparat dari TNI dan kepolisian, gabungan dari Mabes Polri, Polda Metro Jaya, dan polres serta polsek se-Jakarta Pusat berjaga-jaga di sekitar kawasan Monas dan Istana untuk mengawasi jalannya aksi unjuk rasa tersebut. liputan6.com 28/10/2011 Aksi Kepung Istana, Isu terpecah

Makna Ibadah Haji dan Kurban

Makna Ibadah Haji dan Kurban. Salah satu makna terbesar yang terkandung dalam pelaksanaan ibadah haji adalah semangat persatuan dan kesatuan umat. Dalam ibadah haji semua jemaah harus berganti pakaian ikhrom. Karena pakaian sering kali melambangkan status, level, strata, tingkatan, jabatan, pangkat, dan derajat.

Pakaian menciptakan “batas” palsu, dinding penyekat yang menyebabkan perpecahan di antara manusia. Selanjutnya dari perpecahan itu, dari rasa beda baju, beda status, beda golongan, timbul konsep “aku,” bukan “kami atau kita,” sehingga yang menonjol adalah kelompokku, kedudukanku, golonganku, sukuku, ataupun bangsaku.

Padahal penonjolan “keakuan” adalah perilaku orang musyrik yang dilarang oleh Allah SWT. Allah berfirman, “Janganlah kamu termasuk orang-orang musyrik, yaitu orang-orang yang memecah agama mereka dan mereka menjadi beberapa partai. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.” (QS. Ar-Ruum 31-32).

Para jemaah haji mengenakan pakaian yang sama, yaitu kain kapan—biasanya digunakan sebagai pembungkus mayat—yang terdiri dari dua helai kain putih yang sederhana. Semua memakai pakaian seperti ini. Tidak ada bedanya antara yang kaya dan miskin, yang terhormat dan orang kebanyakan, yang berasal dari timur dan dari barat. Mereka memakai pakaian yang sama, berangkat pada waktu dan tempat yang sama dan akan bertemu pada waktu dan tempat yang sama pula. Mereka beraktivitas dengan aktivitas yang sama, dan menggunakan kalimat yang sama “LabbaikAllahumma labbaik, labbaikalaa syariikalaka labbaik, inalhamda, wani’mata lakawalmulk laa syarikalak… (Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kekuatan hanyalah milik-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu).

Manusia yang tadinya terpecah-pecah dalam berbagai ras, negara, kelompok, suku, dan keluarga, dengan ibadah haji dihimpun oleh Allah SWT dengan berbagai faktor kesamaan agar mereka menjadi satu. Hal ini mengisyaratkan bahwa segala permasalahan umat Islam akan dapat terselesaikan secara mendasar apabila mereka bersatu dan bersama-sama dalam bersikap, berbuat, dan menetapkan pilihan.

Untuk mewujudkan kesatuan umat dan mengatasi problematika umat ini memang membutuhkan pengorbanan, tanpa pengorbanan mustahil hal itu akan terwujud. Kalau November nanti adalah bulan pahlawan, maka pengorbanan adalah jiwa kepahlawanan itu. Jika Nabi Ibrahim rela mengorbankan kebahagiaan keluarga, istri tercinta, bahkan anaknya yang baru semata wayang. Namun kemudian Ibrahim disebut dengan pahlawan tauhid, bapaknya para nabi. Jika Nabi Muhammad ikhlas mengorbankan harta, tenaga, pikiran dan keluarganya, namun kemudian Muhammad-lah sang pahlawan kaum duafa, sang penganjur zakat, nabi akhiruz zaman.

Saat ini Islam menunggu mereka-mereka yang rela berkorban demi tegaknya agama. Berkorban untuk agama bukan berarti merusak fasilitas, mengganggu ketenteraman dan menebarkan ancaman. Walaupun atas nama agama, tapi berkorban demi agama berarti mau berjuang menyebarkan salam, menyebarkan kedamaian Islam sebagai rohmatan lil ‘alamin dan menyampaikan risalah Allah dengan penuh kesabaran. “Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran, dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.” (Wal ‘ashr)

Di waktu-waktu menjelang Hari Raya Kurban, menjelang peringatan komitmen keimanan, ketakwaan dan kepasrahan Nabi Ibrahim ini, adalah saat yang tepat untuk menilai dan mengevaluasi kembali sampai sejauh mana kita mengasah dan mengolah rasa, meningkatkan takwa dan mempertebal iman di dada.

Ibrahim adalah contoh sosok yang hatinya selalu mencoba berpetualang. Di kala usia masih belia, Ibrahim muda melihat matahari di siang hari kemudian dia berkata, “Wahai matahari, sinarmu begitu terang, panasmu mencerahkan kehidupan. Berarti kaulah sumber kehidupan! Maka kaulah Tuhan.” Tapi apa dikata, ketika waktu mulai malam, matahari pun menghilang dan Ibrahim muda berkata, “Amboy... Tuhanku bisa hilang?”

Namun kemudian dia melihat rembulan yang bersinar terang benderang. Sehingga gelapnya malam menjadi hilang terkena temaram sinar bulan itu. Ibrahim Muda berkata, “Wahai bulan! Saat ini telah kutemukan dan kupastikan, engkaulah Tuhan sesembahan.” Tapi kemudian menjelang fajar, sang tuhan rembulan hilang temaram dan pelan-pelan tersembunyi di balik awan. Kembali Ibrahim muda merasa kecewa, hatinya gundah-gulana dan bertanya, “Siapakah sebenarnya Tuhanku ini?” Lama Ibrahim merenungkan makna kehidupan, sampai kemudian Allah membisikkan di dalam hatinya untuk melihat ayat-ayat alam, tentang kematian, kehidupan, bergantinya siang dan malam. Maka Ibrahim sampai pada kesimpulan. “Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezeki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai. Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus-menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang.”

Apa yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim adalah contoh orang yang mampu mengarahkan suara hatinya. Banyak orang yang sudah tidak mampu lagi mengarahkan hatinya, pikirannya atau mentalnya. Hukum dianggap tidak ada, aturan diremehkan, syariah dilupakan. Itu karena di dalam diri kita sendiri minimal ada tiga musuh yang harus kita lawan.

Musuh pertama, adalah nafsu lahiriah atau insting hewani. Musuh ini mudah dikenali. Karena sebenarnya nafsu itu diberikan Allah untuk mempertahankan hidup agar kita tidak lapar, tidak sendiri dan tentu saja tidak mati. Perlu juga kita waspada terhadap nafsu-nafsu turunannya, yaitu nafsu bahimiyyah dan lawwamah. Nafsu bahimiyah adalah sifat hewan yang pemalas, tidak mau susah dan tidak mau berpikir panjang. Sedangkan nafsu lawamah adalah perilaku selalu iri, ingin menang sendiri dan tidak memiliki nurani.

Musuh kedua ini agak susah dideteksi, karena ketika dorongan itu muncul kita sama sekali tidak merasa bersalah. Contoh hasrat ingin berkuasa yang tampak manusiawi saja. Tapi ketika hasrat kekuasaan itu diikuti dengan menghalalkan segala cara, maka akan menimbulkan malapetaka, layaknya Firaun, Namruj, Mao Se Tung, Lenin, ataupun Mussolini.

Mao Setung dan Lenin dengan konsep sama, rata-sama rasa merasa itu adalah tugas mulia, tapi karena tidak dibarengi oleh Nurani Ilahiyah, maka justru menjadikan mereka penguasa-penguasa yang keji. Demikian pula dengan Firaun dan Namruj yang mengangkat dirinya laksana Tuhan. Ini pun mereka rasa sebagai tugas suci, tapi sebenarnya sungguh sangat dibenci. Mungkin demikian pula dengan Dr Azhari, Nurdin M Top ataupun Osama, bagi mereka penegakan daulah Khilafah adalah amanah dari sang Illah, tapi ketika dilakukan dengan cara yang salah, maka tetap salah dan tidak barokah.

Musuh terakhir yang paling berat dan paling sulit disembuhkan adalah dorongan untuk menyembah Tuhan yang lain selain Allah. Sering kita menjadikan harta, jabatan, kehormatan, benda-benda, uang, mobil atau bahkan cinta asmara sebagai Tuhan pengganti Allah. Ingat firman Allah ini, “Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.”

Kalau dulu berhala hubal oleh kaum kafir Quresy disembah, dipuja dan diberikan sesajian. Sekarang ini hubal bertransformasi dalam bentuk kekuasaan, uang, jabatan ataupun kedudukan. Kita sering kali mentuhankan materi dan melupakan Allah Ilahi Robbi, kita puja uang dan jabatan dan kita lupakan siapa Penguasa Hari Pembalasan.

Dulu untuk Hubbal diberikan sesajian makanan, hasil berburu dan hasil pertanian. Sekarang sesajian itu bertransformasi dalam bentuk sogokan, kolusi dan amplop picisan. Semoga kita termasuk orang-orang yang tetap istiqomah dalam takwa kita.
Fatkhur Rohman Az Zidani. Staf Perencanaan Kemenag Sanggau. www.equator-news.com Makna Ibadah Haji dan Kurban

Thursday, October 27, 2011

Allah Telah Menghinakan Diktator Libya

Allah Telah Menghinakan Diktator Libya
فَأَذَاقَهُمُ اللَّهُ الْخِزْيَ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَعَذَابُ الْآخِرَةِ أَكْبَرُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ

Maka Allah merasakan kepada mereka kehinaan di kehidupan dunia. Dan sesungguhnya azab di hari akhirat lebih besar kalau mereka mengetahui. (QS az-Zumar [39]: 26)

Begitulah Allah telah menghinakan diktator Libia dan membunuhnya secara buruk, setelah diktator itu membinasakan tumbuhan, hewan, dan manusia selama empat puluh tahun. Diktator Libia itu dahulu memandang dirinya sendiri sebagai Fir’aun masa kini … Akhir dunianya adalah lorong gelap gulita atau pelarian diri yang hina. Dengan itu ia merasakan akibat buruk dari perbuatannya setelah ia meninggalkan istana dan harta timbunannya

dir=”rtl” class=”arab”كَمْ تَرَكُوا مِن جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ ﴿٢٥﴾ وَزُرُوعٍ وَمَقَامٍ كَرِيمٍ ﴿٢٦﴾ وَنَعْمَةٍ كَانُوا فِيهَا فَاكِهِينَ ﴿٢٧﴾ كَذَٰلِكَ ۖ وَأَوْرَثْنَاهَا قَوْمًا آخَرِينَ ﴿٢٨﴾ فَمَا بَكَتْ عَلَيْهِمُ السَّمَاءُ وَالْأَرْضُ وَمَا كَانُوا مُنظَرِينَ ﴿٢٩﴾

Alangkah banyaknya taman dan mata air yang mereka tinggalkan dan kebun-kebun serta tempat-tempat yang indah-indah dan kesenangan-kesenangan yang mereka menikmatinya, demikianlah. Dan Kami wariskan semua itu kepada kaum yang lain. Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka dan merekapun tidak diberi tangguh. (QS ad-Dukhan [44]: 25-29)

Apakah para diktator yang tersisa akan mengambil pelajaran dari teman-teman mereka yang sudah binasa? Ataukah mereka itu memiliki hati tetapi tidak digunakan untuk memahami, memiliki mata tetapi tidak digunakan untuk melihat dan memiliki telinga tetapi tidak digunakan untuk mendengar? Apakah diktator Syam dan temannya diktator Yaman akan mengambil pelajaran? Apakah mereka akan mengambil pelajaran dari orang-orang yang telah binasa lebih dahulu sebelum mereka, padahal orang-orang itu lebih kuat dari mereka dan lebih banyak mengumpulkan harta? Ataukah mereka seperti hewan ternak bahkan lebih sesat lagi?!

Wahai warga di Libia, wahai kaum Muslim:

Sungguh para syuhada’ yang darah mereka telah ditumpahkan di penjara dan di bawah penyiksaan oleh diktator itu selama masa pemerintahannya, menyampaikan ucapan selamat… Sungguh para syuhada Hizbut Tahrir yang dibunuh oleh Qadzdzafi secara brutal dikarenakan mereka mengatakan kalimat haq di hadapan penguasa keji dan jahat, menyampaikan ucapan selamat… Sungguh seluruh syuhada’ kaum Muslim yang dibunuh oleh diktator itu di kerangkeng penjara-penjara dan di bawah penyiksaan, menyampaikan ucapan selamat… Sungguh para syuhada yang darah mereka ditumpahkan oleh diktator itu di medan perang dengan penuh dosa dan permusuhan, menyampaikan ucapan selamat… Sungguh warga kami di Libia dan kaum Muslim di belahan timur dan barat bumi ini menyampaikan ucapan selamat. Dan sungguh setiap orang yang melakukan revolusi menentang kezaliman para diktator di setiap tempat menyampaikan ucapan selamat…

Wahai warga di Libia, wahai Kaum Muslim:

Mahkotai terbunuhnya diktator itu dengan Anda jadikan perjanjian Anda yang baru adalah perjanjian yang benar dengan Allah dan rasul-Nya; Anda mensyukurinya kepada Allah SWT dengan menerapkan syariah-Nya dan memusnahkan musuh Allah hingga ke akar-akarnya sehingga kaum kafir imperialis tidak memiliki jalan untuk menguasai Anda … Dengan itu Anda menunaikan hak darah-darah suci yang tertumpah dan hak pengorbanan-pengorbanan yang dicurahkan. Jika Anda tidak melakukannya niscaya darah-darah Anda akan mengadukan Anda kepada Pencipta langit dan bumi dan Anda akan menjadi seperti seorang perempuan yang mengurai kembali benangnya setelah dipintal dengan kuat! Kami memperingatkan negeri para mujahid dan negeri para penghafal al-Quran, jangan sampai hal itu terjadi.

Wahai warga di Libia, wahai kaum Muslim:

Hizbut Tahrir memberi nasihat kepada Anda. Bergabunglah ke pihak Allah dan rasul-Nya dan dirikan negara-Nya, negara al-Khilafah ar-Rasyidah, niscaya Anda mulia, bahagia dan meraih keberuntungan di dunia dan akhirat dan itu adalah kebruntungan yang agung… Jangan sampai Anda terpedaya oleh slogan-slogan kaum kafir imperialis dan slogan-slogan antek-antek mereka, untuk berhukum kepada manusia dan bukannya berhukum kepada Rabbnya manusia, yaitu melalui seruan demokrasi dan negara sipil sekuler, sehingga Anda akan termasuk orang-orang yang merugi… Jangan sampai Anda terpedaya oleh janji-janji mereka yang gemerlap berupa bantuan-bantuan yang menyembunyikan racun di balik salutan gula, lahirnya menampakkan kasih sayang padahal batinnya siksa. Anda tidak memerlukan bantuan-bantuan mereka. Negeri Anda adalah negeri yang kaya raya. Allah SWT telah menganugerahi negeri Anda dengan keberkahan bumi dari atas dan bawahnya. Maka jadilah Anda bersama Allah dan bertakwalah kepada-Nya niscaya Allah membukakan barakah dari langit dan bumi untuk Anda.

Hizbut Tahrir berasal dari Anda dan bersama Anda. Maka jadikan takbir kemenangan yang Anda teriakkan, dimana Allah telah membinasakan musuh Anda, jadikan itu takbir kemenangan di dunia di bawah panji al-Khilafah, panji lâ ilâha illâllâh Muhammadun rasûlullâh dan juga jadikan sebagai takbir keberuntungan di akhirat, dibawah naungan Allah SWT pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan Allah sehingga Allah memandang Anda dengan pandangan kemenangan dan kemuliaan

قَالَ عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يُهْلِكَ عَدُوَّكُمْ وَيَسْتَخْلِفَكُمْ فِي الْأَرْضِ فَيَنظُرَ كَيْفَ تَعْمَلُونَ

Ia berkata: “Mudah-mudahan Allah membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu khalifah di bumi(Nya). Maka Allah akan melihat bagaimana perbuatanmu (QS al-A’raf [7]: 129)

22 Dzulqa’dah 1432 H/20 Oktober 2011

Hizbut Tahrir

Box :

Daftar Kejahatan Gaddafi Terhadap Rakyatnya

a. Pembantaian massal ribuan orang.

Dilakukan di penjara-penjara, baik akibat penyiksaan maupun pembantaian massal terhadap tahanan secara sengaja, karena mereka punya hubungan dengan kelompok Islam dan karena beroposisi terhadap rezim Gaddafi. Di antaranya yang paling terkenal adalah pembantaian di penjara Abu Salim pada tahun 1996. Di dalam kuburan massal itu ditemukan lebih dari 1000 orang.

b. Bekerjasama dengan Amerika dan Inggris dalam pembantaian dan penyiksaan para tokoh termasuk para tokoh oposisi saat ini .

Agen rahasia CIA AS dan Barat, termasuk MI6 Inggris, memiliki kedekatan emosional dan bersahabat karib dengan agen intelijen rezim Libya, Moammar Gaddafi. Hal itu terungkap dalam sejumlah dokumen rahasia yang ditemukan di Tripoli seperti dilaporkan AFP, Sabtu (3/9). Tumpukan dokumen itu adalah hasil korespondensi agen mata-mata Libya dengan CIA AS dan MI6 Inggris antara tahun 2002 dan 2007.

c. Menghukum mati penduduk sipil di depan umum pada tahun 1980-an, diantaranya :
  • Omar Ali Debub, guru dan mahasiswa, dihukum gantung pada tanggal 6 April 1977 di depan Gedung Uni Sosialis di Benghazi
  • Mohammed Bin Saud Al-Tayeb, guru dan mahasiswa, dihukum gantung pada tanggal 6 April 1977 di depan Gedung Uni Sosialis di Benghazi
  • Ahmed Fouad Fathallah, warga Mesir, dihukum gantung pada tanggal 6 April 1977 di pelabuhan laut Benghazi
  • Saleh Ali al-Zarouk Al-Nawal, seorang guru, pada bulan April 1982 dieksekusi di penjara
  • Muhammad Muhatthab Hafan, mahasiswa, karena menjadi anggota Hizbut Tahrir, digantung pada tanggal 7 April 1983 di Fakultas Teknik di Universitas Tripoli
  • Nimr Khaled Khamis, guru berasal dari Palestina, karena menjadi anggota Hizbut Tahrir, dieksekusi dengan digantung di depan siswa sekolah menengah Al-Fatih pada tanggal 7 April 1983 di Ajdabiyya
  • Nasser Mohammad Sarisi, guru berasal dari Palestina, karena menjadi anggota Hizbut Tahrir dieksekusi dengan digantung di depan siswa sekolah menengah al-Fatih pada tanggal 7 April 1983 di Ajdabiyya
  • Ali Ahmed Awadhallah, guru berasal dari Palestina, karena menjadi anggota Hizbut Tahrir, dieksekusi dengan digantung di depan siswa sekolah menengah al-Fatih pada tanggal 7 April 1983 di Ajdabiyya
  • Hasan Bader al-Badi’, guru berasal dari Palestina, karena menjadi anggota Hizbut Tahrir dieksekusi dengan digantung di depan siswa sekolah menengah al-Fatih pada tanggal 7 April 1983 di Ajdabiyya
  • Hassan Ahmad al-Kurdi, mahasiswa, karena menjadi anggota Hizbut Tahrir, pada April 1984 dieksekusi di penjara
  • Abdullah Abu al-Qasim al-Maslani, mahasiswa, karena menjadi anggota Hizbut Tahrir, pada bulan April 1984 dieksekusi secara diam-diam di penjara tanpa proses pengadilan
  • Rasyid Mansour Kaabar, mahasiswa, dinyatakan menjadi pengikut Syeikh Al-Bishti, dihukum gantung pada tanggal 16 April 1984 di Fakultas Farmasi, Universitas Tripoli
  • Hafidh al-Madani, mahasiswa, dihukum gantung pada tanggal 16 April 1984 di Fakultas Pertanian
  • Mustafa al-Nouweiri, dihukum gantung pada tanggal 21 April 1984 di Universitas Benghazi
  • Nimr Salim Isa, Abdullah Hamudah, dan keponakan Saleh Ali al-Zarouk Al-Nawal dibunuh di Tripoli

16. Majid al-Qudsi ad-Duwaik, Muhammad Bayumi dan al-Faquri. Mereka bertiga dibunuh dengan disiksa oleh intelijen di Tripoli.

d. Pembunuhan yang dilakukan di luar negeri selama tahun 1980-an, antara lain:

1. Mohamed Mustafa Ramadhan (reporter radio, jelas karena menjadi anggota Hizbut Tahrir): pada tanggal 11 April 1980 dia dibunuh di luar masjid setelah shalat Jumat di London

2. Mahmoud Abdel-Salam Nafi (pengacara): 21 April 1980, dibunuh di Inggris

3. Arif Abdul Jalil (pengusaha): 19 April 1980, dibunuh di Roma

4. Abdul Latief al-Muntasir (pengusaha): 21 April 1980, dibunuh di Beirut

5. Gabriel Abdel Razek al-Dinaly, seorang perwira polisi dan penyair populer, pada tanggal 6 April 1985, dibunuh di Bonn, Jerman

sumber: hizb.org.uk (20/10/2011) dan Syahid as-Sunnah an-Nabawiyah (leaflet Hizbut Tahrir, Ramadhan 1403 H-1983 M)

Komentar

Hidup semakin sulit. Tujuh tahun memimpin Presiden SBY dinilai tidak dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan taraf hidup warga miskin. Solidaritas Masyarakat Menggugat SBY mengajukan gugatan warga negara (citizen law suit) terhadap Presiden SBY dengan tuntutan meminta maaf kepada rakyat. (lihat, Detik.com, 24/10)

Jangan lupakan yang lebih mendasar, yaitu menggugat sistem sekuler demokrasi kapitalisme yang diadopsi dan diterapkan di negeri ini.
Sistem sekuler demokrasi kapitalisme itulah sebab mendasar kemelaratan rakyat. Sistem ini hanya memelaratkan rakyat secara sistematis; dan sebaliknya memperkaya penguasa, para pejabat, para cukong politik, para kapitalis pemilik modal dan kroni mereka bahkan memperkaya asing.
Hanya penerapan Syariah Islam dalam bingkai Khilafah Rasyidah sajalah satu-satunya yang mampu mensejahterakan dan memakmurkan rakyat baik muslim maupun non muslim.

Al-Islam edisi 578, 28 Oktober 2011- 1 Dzulhijjah 1432 H. Allah Telah Menghinakan Diktator Libya

Wednesday, October 26, 2011

Tiga Tahun Lalu Saat Mendengar Adzan, Tiba-tiba Lieslie Carter Menangis Begitu Saja

Tiga Tahun Lalu Saat Mendengar Adzan, Tiba-tiba Lieslie Carter Menangis Begitu Saja. Leslie Carter kini bekerja di pusat kebudayaan Islam di departemen erempuan sebagai koordinator wanita. Wanita asal Irlandia ini sudah tiga tahun menjadi Muslim. Ia berpindah agama dari Kristen. “

Sayabangga dilahirkan sebagai orang Irlandia. Saya juga bangga menjadi seorang muslim,” tuturnya.

Sekilas mengenai kehidupan sipil di Irlandia, semua urusan agama dipisahkan dengan urusan yang lain. Saat pusat budaya Islam diIrlandia dibangun pada 1996, ia melihat pusat budaya itu sebagaisesuatu yang sangat menakjubkan.

Pusat perkumpulan orang Islam yang didanai oleh yayasan Al-Maktoum d Dubai ini dibangun dengan arsitektur dan interior khas Irlandia. "Sebuah hal yang menakjubkan melihat pusat kebudayaan Islam terbesardan satu-satunya di Eropa didirikan di Irlandia,” ujarnya.

Ia telah menikah dan memiliki seorang anak berusia lima tahun. Saat menikah dulu, Leslie masih menganut Kristen. Suaminya seorang Muslim.

Walalupun berbeda agama, sepasang suami istri ini tidak pernah cek cok soal agama dalam kehidupan rumah tangganya. “Saya pergi ke gereja, dia pergi ke masjid. Saya merayakan natal, dia merayakan Idul Fitri. Kami saling menghormati,” ujarnya.

Hidup bersama dengan seorang muslim, membuatnya merasakan banyak kemiripan antara Islam dan Kristen. “Masing-masing kami mempercayai nabi, malaikat. Kami sama-sama tidak boleh mencuri, tak boleh membunuh,” ujarnya.

Yang berbeda adalah soal pengakuan trinitas. Kristen yang selama ini ia kenal adalah agama yang paling dekat dengan Islam. Leslie pun sebenarnya telah memiliki banyak pertanyaan tentang kekristenanya selama masih remaja. Ia selalu merasa tidak nyaman ketika harus melakukan pengakuan dosa.

Ia risih harus menceritakan kepada pastor atas semua dosa-dosanya. Ia berpikir dosa adalah antara manusia dan Tuhan. Perlahan, ia mulai menjauh dari Kristen. Ia mulai membaca tentang Islam.

Alami Fase Cepat

Tiga tahun lalu, tanpa direncanakan, Leslie memutuskan untuk menjadi seorang muslim. Suatu hari, kebetulan ia akan pergi ke pasar.Ia pergi bersama sang suami yang hendak pergi ke kantor. Ia juga merencanakan untuk mengunjungi salah seorang kenalannya yang juga satu kantor dengan sang suami.

Saat ada adzan, suami pergi untuk shalat. Tiba-tiba saja ia menangis. Rasanya seperti ada sesuatu. “Ada semacam cahaya di dalam hati. Dan aku tahu akau tak mungkin meninggalkan masjid itu tanpa mengikrarkan keislaman saya,” katanya.

Sebenarnya, ia memang merencanakan untuk pindah keyakinan dari Kristen menjadi Islam. Tapi ia tak pernah menyangka proses ‘berislamnya’terjadi hanya dalam waktu tiga tahun saja. “Aku mengira mungkin akan berpindah agama dalam waktu 10 tahun atau entah ” katanya.

Sejak memeluk Islam, ia mengaku belum mengenakan jilbab sepanjang waktu. Ia hanya memakai pakaian yang biasa dibeli di toko. Tapi, ia tak pernah memakai baju ketat. “Bahkan sebelum bertemu dengan calon suami saya atau sebelum saya memeluk Islam sekalipun,” katanya.

Putri sulung Leslie, kini berusia lima tahun. Dia sering menonton TV. Jika melihat wanita dengan pakaian mini di layar, ia akan berteriak "haram!” dan segera mengganti saluran TV.

“Ia masih berumur limatahun, tapi tak suka memakai rok diatas lutut. Ia suka memakai rok panjang,” katanya. Leslie senang karena putrinya sudah memiliki polapikir yang baik sejak masih kecil.

Islam di Irlandia

Di dekat tempat tinggal leslie, ia sering mendengar banayk orang yangberkomentar negatif tentang Islam. Ia menganggap orang yang sering memberikan koemnatar negatif soal muslim karena tidak memiliki rasa hormat, pendidikan dan moral yang baik.

Sementara itu, ia melihat kehidupan muslim di Irlandia sebagai suatu hal yang menarik. Banayak orang yang berbondong-bondong masuk Islam. Irlandia bukanlah negara dnegan penduduk besar, tapi sekitar 23.000 warganya kini telah menjadi muslim. “Berarti ada sesautu di dalam Islam,” www.republika.co.id ujarnya. Tiga Tahun Lalu Saat Mendengar Adzan, Tiba-tiba Lieslie Carter Menangis Begitu Saja

Muhammadiyah: Tidak Ada Perbedaan Penetapan Idul Adha

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Sidang Itsbat, Jumat (28/10) untuk menentukan awal Dzulhijjah 1432 H. Penetapan awal Dzulhijjah ini sebagai acuan untuk menentukan hari raya Idul Adha, atau Lebaran Haji, yang jatuh pada 10 Dzulhijjah 1432 H.

Sementara itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan awal Dzulhijjah jatuh pada hari Jumat, tanggal 28 Oktober 2011 dan Lebaran Haji jatuh pada hari Minggu, tanggal 6 November 2011. Penetapan Muhammadiyah itu didasarkan sistem hisab hakiki.

Direktur Urusan Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Ahmad Jauhari di Jakarta, Rabu mengatakan Sidang Itsbat ini akan dipimpin Wakil Menteri Kemenag Nasaruddin Umar. Sidang itu akan dihadiri perwakilan organisasi kemasyarakatan Islam dan perwakilan dari negara-negara Islam.

Ahmad Jauhari mengatakan sebelum sidang digelar tepatnya pada Kamis (27/10), pihaknya bersama sejumlah pakar hisab rukyat yang tergabung dalam Badan Hisab Rukyat (BHR) Kemenag melakukan rukyatul hilal atau pengamatan bulan baru di sejumlah titik. Adapun hasil rukyat akan menjadi bahan rujukan utama itsbat. “Laporan rukyat dihimpun sehari sebelumnya,” jelas Jauhari yang juga Kepala BHR itu.

Sementara itu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas yang dihubungi, Rabu siang, mengatakan Muhammadiyah telah menetapkan Lebaran Haji jatuh pada hari Minggu, 6 November 2011.

Ia memastikan tidak ada perbedaan dalam penetapan awal Dzulhijjah 1432 H sehingga pelaksanaan Idul Adha, 10 Dzulhijjah 1432 H akan serempak karena pada hari Jumat, sebagai awal Dzulhijjah di mana posisi hilal di atas ufuk dengan ketinggian enam derajat, sehingga awal Dzulhijah jatuh pada Jumat (28/10/2011).

Sementara itu, pemerintah Kerajaan Arab Saudi belum mengumumkan secara resmi penetapan Wukuf di Arafah dan pelaksanaan Idul Adha 1432. Namun kalender ummul qura Arab Saudi telah menetapkan Arafah jatuh pada hari Sabtu, tanggal 5 November 2011.

Pemerintah Arab Saudi masih harus menggelar sidang Majelis Qadha’ (Dewan Pengadilan) Tertinggi Arab Saudi untuk mengumumkan penetapan hari Arafah dan Idul Adha 1432 H.

poskota.co.id Muhammadiyah: Tidak Ada Perbedaan Penetapan Idul Adha

Trend Pelarangan Burqa Merambah Eropa, Muslim Inggris ikut Cemas

Sejumlah negara di Eropa mulai melarang penggunaan burqa di muka umum. Prancis adalah negara pelopornya di Eropa. Dalam waktu dekat menyusul sejumlah negara Eropa barat lainnya, Belgia salah satunya. Bagaimana dengan Inggris?

Tokoh Muslim Inggris, Yousiff Meah, mengakui isu burqa menjadi satu hal yang paling dikhawatirkan di kalangan Muslimah Inggris. Meski isu ini belum sampai ke permukaan masyarakat.

"Mereka memperhatikan apa yang terjadi di negara Eropa lainnya. Apakah akan terjadi hal yang sama di Inggris? Mereka was-was soal ini," kata Meah dalam diskusi 'Muslim Life in UK' yang diselenggarakan Pusat Kajian Timur Tengah Universitas Indonesia, Rabu (26/10).

Akankah Inggris melarang burqa? Meah tidak menjawab dengan tegas. Tapi ia tetap melihat kemungkinan itu tetap terbuka karena masih ada ketakutan pada Islam di berbagai level masyarakat.

Tokoh Muslimah Inggris, Julie Siddiqie, menambahkan isu burqa harus dilihat secara kontekstual. Pasalnya, tak semua Muslimah di Inggris mengenakan burqa. Direktur Eksekutif Islamic Society of Britain cenderung menyebut burqa sebagai bagian dari budaya Arab.

Bagi masyarakat Inggris yang tak mengerti Islam, Julie menilai, penilaian negatif tentang Islam karena burqa kerap terjadi. Karena itu, ia mengajak komunitas Muslim di Inggris untuk lebih terbuka pada masyarakat mayoritas.

"Menjadi Islam itu harus bangga, percaya diri, dan berkontribusi ke masyarakat. Jangan mau Islam itu seolah-olah jadi 'korban' atas sesuatu. Jangan mau Islam justru mengisolasi diri sendiri. Berkacalah pada contoh yang kerap ditunjukan Nabi Muhammad SAW," kata Julie.

Saat ini ada sekitar dua juta Muslim di Inggris, dari total penduduk Inggris yang berjumlah 60 juta jiwa. Sementara jumlah masjid di Inggris ada sekitar 500. republika.co.id Trend Pelarangan Burqa Merambah Eropa, Muslim Inggris ikut Cemas

Keagungan Iman Ibrahim dan Ismail

Insya Allah beberapa hari lagi umat Islam di seluruh penjuru dunia akan melaksanakan Shalat Idul Adha dan menyembelih hewan kurban, serta sekaligus memperingati, mengenang dan meneladani perjuangan Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar, dan putranya Ismail.

Ibrahim AS lah yang berjuang dan bekerja keras membangun negeri yang tandus dari lembah ngarai yang tiada bertumbuh-tumbuhan di Mekkah itu menjadi negeri yang makmur, seperti doanya dalam Al Quran: Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekkah), negeri yang aman, dan jauhkan aku dan anak-cucuku daripada menyembah berhala-berhala (Al Quran surat Ibrahim ayat 35).


Kemudian..... Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunan ku di lembah yang tiada mempunyai tumbuhan itu di dekat rumah Engkau, yaitu Baitullah yang dimuliakan. (Yang demikian itu) ya, Tuhan kami, agar mereka itu mendirikan shalat, maka jadikanlah sebagian hati manusia cenderung tertarik kepada mereka, dan berikan rezeki kepada mereka dari berbagai-bagai buah-buahan agar mereka bersyukur (Al Quran, surat Ibrahim ayat 37). Nabi Ibrahim berdoa dan bercita-cita agar anak-cucu yang ditempatkan di negeri yang baru dihuni itu menjadi penduduk yang taat melaksanakan shalat dan bersyukur kepada Allah.


Untuk mencapai satu cita-cita yang besar, maka besar pula tantangannya dan ujian yang harus dihadapi. Dan, untuk semua cita-cita yang besar tentu besar pula pengorbanan yang diminta. Nabi Ibrahim AS seorang besar yang tengah kita kenang sejarah perjuangan dan cita-citanya. Dia telah ditantang oleh kaum senegerinya, bahkan ayahnya sendiri, yang penyembah berhala. Dia hrus dibakar. Dia harus meninggalkan kampung halamannya negeri Babil pindah ke negeri Mesir demi mempertahankan keyakinannya.


Ujian paling berat ialah, karena sampai berusia lanjut belum juga dikaruniai seorang anak, lalu setelah tua dan mendapatkan seorang putra yang diidam-idamkan. Allah menguji Ibrahim dengan menyuruhnya menyembelih putra yang dicintai tersebut (buah hati sibiran tulang). ”Maka tatkala anak itu telah sampai pada sanggup berusaha bersama Ibrahim, Ibrahim berkata: ”Hai Anakku, sesungguhnya aku telah bermimpi aku harus menyembelih mu. Maka bagaimana pendapatmu Nak? Ia menjawab, ”Wahai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar”.


Firman Allah itu menjelaskan bahwa ketika Ismail kecil telah mencapai usia remaja dan sudah waktunya untuk membantu si ayah dalam usaha kehidupan, Ibrahim bermimpi bahwa ia menyembelih anak satu-satunya, putra yang telah lama diidam-idamkannya, obat jerih pelerai demam, penenang hati di kala resah. Ibrahim menanggapi mimpi itu sebagai isyarat dari Tuhannya, isyarat perintah supaya ia mengorbankan anak satu-satunya yang sangat dikasihi. Ibrahim memahami itu sebagai suatu ujian, Allah menguji hamba-Nya untuk mengukur seberapa tinggi iman dan keyakinannya.


Dalam keadaan seperti ini, apa yang dilakukan Ibrahim? Di sinilah memancar keagungan iman, semangat berkurban yang mengagumkan menjadi nyata, cahaya akidah dan keyakinan menjadi jelas, menyinari segala ufuk kehidupan dari segala sisinya. Sesungguhnya Ibrahim tidak sempit hati karena mimpi itu, ia tidak kecut karena perintah yang bagi orang biasa dirasakan sangat kejam.

Tapi bagi Ibrahim yang memilki iman yang tebal dan keyakinan tinggi, perintah Allah adalah suatu yang tidak boleh ditampik, atau diulur-ulur untuk dihindari, tapi harus dilaksanakan dengan segera. Ia yakin Allah memerintahkan begitu, karena Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepadanya. Karena itu, dia langsung mendatangi putra kesayangannya yang menjadi buah hati dan biji matanya, menceritakan apa yang dilihatnya dalam mimpi dengan sangat bijaksana, penuh ketenangan dan kedamaian. ”Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi, aku menyembelihmu: Renungkanlah, bagaimana pendapatmu? (Ash-Shaffat ayat 102).


Begitu caranya Ibrahim berbicara kepada anaknya Ismail. Lemah lembut penuh kedamaian, tidak kasar dan tidak sempit dada, tidak menekan. Tetapi disampaikannya dengan penuh kasih sayang, karena jiwa yang mukmin selalu berlapang dada terhadap setiap kehendak (qadha) Allah, di samping penuh kepercayaan.


Peristiwa yang dialami Ibrahim ini sangat penting, suatu peristiwa yang sulit bagi manusia biasa memecahkannya. Seorang bapak yang hatinya tersangkut kepada anak satu-satunya yang sudah lama pula diidam-idamkan, lalu anak itu muncul keharibaannya penuh sopan dan kebanggaan, tetapi kemudian anak itu akan harus mati dengan cara yang sangat mengesankan.


Ibrahim dituntut supaya menyembelih buah hatinya itu dengan tangannya sendiri sebagai kurban untuk dipersembahkan kepada Tuhannya. Ibrahim menerima perintah Tuhan dengan iman yang sangat mengagumkan, dan si anak penyabar menerima pula perintah penyembelihan atas dirinya dengan segala kerelaan dan keyakinan. Karena Tuhannya tidak bermaksud jahat kepadanya. Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang niscaya tidak akan mencelakakannya. Mimpi bapaknya tidak sedikit pun menggoncangkan hatinya, dan tidak menghilangkan kesadaran yang senantiasa menuntut kecerdasan. Dia berkata penuh cinta kasih dan santun kepada bapaknya: ”Wahai Bapakku, laksanakanlah perintah yang diperintahkan Allah itu, Insya Allah Bapak akan mendapatkan aku sebagai orang yang sabar (Ash-Shaffat ayat 102).


Dengan dorongan dan motivasi yang diberikan Ismail itu, Ibrahim semakin mantap dalam memenuhi perintah Allah. Dibaringkannya anak kesayangan yang menjadi buah hati satu-satunya itu di tanah, siap untuk disembelih. Ismail pasrah dan tidak bergerak, dan tidak pula kelihatan wajahnya sebagai orang yang terpaksa. Dia betul-betul rela. Maka di saat itu sempurnalah ujian, dan sampailah penyerahan diri kedua ayah dan anak terhadap Allah di puncaknya. Yaitu saat hanya tinggal mengalirkan darah dan menghilangkan nyawa.

Pada saat itu Allah berfirman: ”Dan, kami panggil Dia: Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, begitulah kami memberi ganjaran kepada orang-orang yang berbuat baik. Dan, kami tebus anak itu dengan seekor kibasy (hewan) sembelihan yang besar (Ash-Shaffat ayat 104-107).”Di waktu itu juga datanglah pertolongan Allah dengan serta merta, Ibrahim melihat di depannya telah ada seekor ”kibasy”. Maka, disembelihlah kibasy itu sebagai tebusan bagi anaknya Ismail.


Untuk mensyukuri nikmat Allah itu, maka Nabi Ibrahim membiasakan menyembelih hewan kurban tiap-tiap tahun pada hari ”nahar”, yang kemudian peristiwa besar itu dilestarikan menjadi syariat agama Islam, untuk dilakukan setiap insan muslim (yang mampu) pada Hari Raya Idul Adha (Hari Raya Haji dan hari-hari Tasyrik). padangekspres.co.id Keagungan Iman Ibrahim dan Ismail

Memahami Sikap Politik Remaja

Sebuah survey yang dilakukan Lembaga Kajian Islam dan Perdamaian (Lakip) Jakarta memberi warna tersendiri. Selama ini perbincangan seputar remaja seringkali berputar pada soal kenakalan remaja seperti tawuran, pergaulan bebas, dan segala sesuatu yang terkadang berbau negatif. Namun, hasil sebuah survei terhadap siswa-siswa di 10 kota se-Jabodetabek yang dimaksudkan untuk menggali sikap politik para remaja, ternyata cukup positif.

Dari survei tersebut didapatkan gambaran bahwa remaja kita cukup kritis dalam menyikapi persoalan bangsanya. Dari survei ini melaporkan adanya kekurangpuasaan siswa tentang sistem demokrasi Indonesia.

Pertama, adanya pandangan siswa yang menganggap sistem demokrasi saat ini tidak mampu melahirkan kesejahteraan bagi rakyat (67%). Kedua, menganggap pemerintah tidak berhasil menangani sebagian besar persoalan bangsa (76,1%). Ketiga, menilai partai politik tidak mampu menyerap dan menyalurkan aspirasi politik masyarakat (67,3%). Keempat, siswa menilai para anggota DPR/ DPRD cenderung mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan rakyat pada umumnya (80,7%).

Angka-angka statistik hasil survei tersebut merupakan pertanda bahwa di dalam benak para siswa, sistem demokrasi yang ada saat ini tidak berjalan sesuai cita-cita ideal kehidupan berbangsa, yaitu keadilan dan kesejahteraan sosial yang sering mereka baca dan dapatkan dari proses pembelajaran di sekolah. Dalam buku pendidikan kewarganegaraan, misalnya, banyak sekali mengajarkan hal-hal ideal dalam upaya mewujudkan kondisi kehidupan bernegara.

Meski penerimaan siswa terhadap demokrasi sebagai nilai intrinsik cukup tinggi, ketidakpuasan terhadap demokrasi sebagai instrumen untuk menyejahterakan rakyat juga cukup tinggi. Lebih tinggi lagi, tingkat ketidakpuasan terhadap kinerja lembaga-lembaga politik. Hasil survei terbatas ini cukup memberikan gambaran potret remaja dalam memandang dunia politik sekaligus menggambarkan potensi kepedulian remaja terhadap kondisi bangsanya.

Pertama, bahwa potret remaja kita sesungguhnya cukup melek politik. Kedua, menjadi penting untuk menyusun kerangka pembinaan remaja agar mereka betul-betul dipersiapkan dengan matang sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi-pribadi yang memiliki kematangan pemikiran. Hal ini menjadi penting karena mereka adalah generasi penerus bangsa ini. Mereka adalah calon-calon pemimpin masa depan. Menjadi penting untuk menggarap remaja sebagai calon-calon agen pengubah kondisi bangsa.

Cara-cara membuat remaja melek politik sudah diawali oleh Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI) yang sejak 2002 membuka panggung ekstrakurikuler berupa Parlemen Remaja Indonesia (PRI). Di dalam PRI, para remaja dibekali materi orientasi antara lain pengenalan kebangsaan dan sejarah demokrasi di Indonesia, seperti apakah itu demokrasi, bagaimana cara mengesahkan keputusan, dasar-dasar berdebat, praktik berdebat, macam-macam system pemerintahan, peran partai politik dan fraksi, membentuk partai politik, dan sebagainya.

Upaya YKAI perlu diapresiasi. Hanya saja perlu dilakukan koreksi tentang makna politik yang diajarkan kepada remaja. Remaja harus diberikan makna politik yang benar, bukan politik praktis-pragmatis seperti yang selama ini dipraktikkan para politikus negeri ini. Definisi politik dan paradigmanya harus diluruskan dan dikembalikan kepada yang sebenarnya. Politik adalah aktivitas memelihara urusan rakyat di mana secara praktis aktivitas pemeliharaan urusan tersebut dilaksanakan oleh negara (pemegang urusan), sementara rakyat/masyarakat bertugas melakukan kontrol dan koreksi. Dengan demikian paradigma politik adalah pemenuhan kebutuhan dan kemaslahatan rakyat, bukan rebutan kekuasaan dan kenikmatan sambil melupakan penderitaan dan kesengsaraan rakyat yang memilih mereka.

Remaja harus diajarkan bagaimana menjadi pejabat pemerintah yang jujur dan amanah serta bagaimana menjadi politisi yang berani berkata benar dan tidak takut celaan sepanjang ia membawa dan memperjuangkan kebenaran, juga tak tunduk pada rayuan para penyuap.

Remaja juga harus diberikan ruang untuk mengkritisi materi-materi orientasi yang diberikan. Tentang makna demokrasi, misalnya, biarkanlah remaja mengkritisi apakah demokrasi memang sistem terbaik atau ada sistem lain yang lebih baik. Atau, soal sistem pemerintahan, apakah republik adalah bentuk terbaik ataukah ada bentuk sistem pemerintahan lain yang jauh lebih baik. Intinya janganlah panggung-panggung latihan semacam PRI ini dijadikan ajang indoktrinasi sebagaimana kental kita temui di era Orde Baru dulu.

Latihan berpolitik hendaknya lebih ditekankan kepada pembentukan mentalitas dan cara berpikir yang sahih dan bukan sekedar teori-teori politik berikut kegiatan administratif di dalam parlemen. Karena, jika semata-mata hanya itu penekanannya, maka hal itu tak akan membangun kerangka pikir yang mencerdaskan remaja dalam menyikapi persoalan-persoalan bangsa. Yang akan terjadi adalah pengulangan berbagai kekonyolan politik yang saat ini sudah sangat sering kita dengar dari panggung politik negeri ini.

Kita berharap, dengan latihan-latihan berpolitik yang sahih ini, para remaja ini nantinya dapat mendudukkan dan mengembalikan politik kepada maknanya yang mulia, yakni mengatur, memperbaiki dan mengurusi urusan masyarakat. Dengan demikian pencitraan bahwa politik itu penuh rekaan hawa nafsu dan akal-akalan, politik itu jahat, politik itu kotor, sehingga politik itu harus dipisahkan dari agama dengan sendirinya tercerabut dan diganti dengan pemahaman dan fakta bahwa berpolitik itu aktivitas yang tinggi dan mulia.

Remaja-remaja ini kelak akan menampilkan politik yang bersih dan mulia, jauh dari dusta dan tipu daya, jauh dari rekayasa dan penyesatan, jauh dari penyelewengan dan kezaliman terhadap hak-hak rakyat, serta jauh dari tindakan sembrono dalam mengurusi masyarakat. ***

Penulis adalah peneliti di Lembaga Kajian Lingkar Muda Jakarta. suarakarya-online.com. Memahami Sikap Politik Remaja

Libya Akan Gunakan Hukum Islam sebagai Sumber Legislasi

PARA pemimpin baru Libya menyatakan niat untuk menjadikan hukum syariat Islam sebagai sumber utama legislasi dan akan membatalkan semua hukum yang bertentangan dengan prinsip-prinsipnya, sehingga membmeri negara itu suatu ciri khas lebih Islamis dalam era pasca Muammar Khadafi.
Hukum Islam atau Syariat, dijadikan dasar konstitusi di sejumlah negara Timur Tengah yang berpenduduk mayoritas Muslim. Sebagian besar konstitusi di negara-negara Teluk menyatakan Syariat merupakan merupakan sumber utama legislasi, sementara Mesir menyatakan syariat merupakan "sumbernya."

Menggunakan Syariat sebagai dasar legislasi akan menempatkan Libya sejalan dengan negara-negara Arab seperti Mesir dan Irak yang memastikan tidak ada hukum bertentangan dengan ajaran Islam, namun tidak berarti menerapkan semua ketentuan Syariat. Undang-undang Mesir umumnya sekuler sebab Syariat tidak mengatur semua aspek kehidupan modern.

Namun Libya tidak akan menempuh jalan seperti Arab Saudi dan Iran, yang menjalankan Syariat lebih ketat -- memotong tangan pencuri, memenggal kepala pembunuh dan merajam para penzinah. Mereka yang menenggak minuman keras dicambuk di depan umum.

Peranan hukum Syariat di masyarakat Muslim bervariasi menurut penafsiran yang kerap bergantung pada landskap politik, norma-norma budaya, susunan keagamaan.

Legalisasi

Pemimpin transisi Libya Mustafa Abdul-Jalil yang berbicara dalam sebuah acara pada Minggu malam menyatakan negara itu terbebaskan dari Khadafi, mengatakan dia berniat melegalisasi poligami, yang dilarang semasa Khadafi.

Pemimpin Dewan Transisi Nasional (NTC) itu dan para pejabat inti NTC menyatakan Minggu bahwa hukum Syariat Islam akan berlaku di Libya.

Namun sikap penguasa baru negara itu diyakini tidak akan membuat senang negara-negara Barat pendukungnya.

Penegasan para pemimpin itu dikemukakan pada saat berlangsung upacara penuh suka cita yang secara resmi menandai berakhirnya 42 tahun kekuasaan Muammar Khadafi. Tapi seremoni itu diwarnai tekanan makin besar dari para pemimpin kampanye NATO yang membantu memastikan kemenangan itu agar mengusut apakah Khadafi, yang diseret-seret saat terluka namun masih hidup dari sebuah drainase pekan lalu, kemudian dieksekusi mati oleh orang-orang yang menangkapnya.

"Sebagai sebuah negara Islam, kami menggunakan syariat sebagai sumber hukum utama," tegas Abdel Jalil dalam upacara sangat meriah di kota timur Benghazi, Minggu, saat mana Libya dinyatakan sebagai sebuah negara bebas dan merdeka.

"Setiap hukum yang melanggar syariat adalah batal dan tidak berlaku secara legal," ucapnya.

Dia menyebutkan sebuah contoh hukum mengenai perkawinan yang semasa mendiang Khadafi melarang poligami, yang dibenarkan ajaran Islam. "Sebagai suatu contoh adalah hukum perceraian dan perkawinan... Hukum ini adalah bertentangan dengan syariat dan kini harus dihentikan," tandas Abdel Jalil.

Perbankan

Dia juga mengumumkan pengadopsian perbankan Islam di Libya sesuai syariat yang melarang pendapatan dari bunga, atau riba, karena hal itu dianggap sebagai suatu jenis riba. "Ada niat-niat baik untuk mengatur semua hukum perbankan. Kami menjajaki langkah untuk mendirikan bank-bank Islam yang tak menggunakan riba dan menghapuskan sebuah riba perbankan pada masa mendatang sesuai ajaran Islam," ujarnya.

"Riba menciptakan penyakit dan kebencian di antara rakyat," imbuhnya.

Abdel Jalil, seorang Muslim yang taat dan mantan menteri kehakiman, memulai pidatonya dengan memuji Tuhan. "Alhamdulillah, alhamdulillah," ujarnya, sebelum melakukan sujud syukur.

Dia juga melarang peletusan tembakan perayaan seperti yang dilarang hukum Islam. "Alhamdulillah tidak berarti pelepasan tembakan. Itu dilarang oleh syariat karena perbuatan demikian bisa menyelakai orang sipil," papar Abdel Jalil.

Sebagian pejabat NTC dan pemimpin pemberontakan lainnya yang berdiri di atas pentas juga menegaskan bahwa Libya pasca Khadafi akan merupakan sebuah negara Islam.

Abdel-Jalil juga menyatakan terima kasih kepada mereka yang berjuang dan gugur dalam perang, dengan mengatakan mereka "ada di suatu tempat yang lebih baik daripada di sini, bersama Allah."

Sikap sangat kental dengan ajaran Islam tersebut diperkirakan para pengamat akan bikin gerah para negara Barat yang mendukung pemberontakan hingga tamatnya rejim dan pemimpin lama yang kematiannya kini disorot tajam para pemimpin NATO karena Khadafi terlihat dalam video yang tersiar di seluruh dunia tampak terluka tapi masih hidup ketika dia ditangkap sebelum dia tewas diduga karena tembakan. Dan penistaan juga terjadi pada jenazah Khadafi yang dipajangkan dalam ruang pendingin di sebuah pasar di Sirte. (ap/afp-bh)

www.analisadaily.com Libya Akan Gunakan Hukum Islam sebagai Sumber Legislasi

FIFA Berpeluang Tinjau Larangan Berjilbab

Wakil Presiden FIFA, Pangeran Ali Bin Al Hussein, dari Jordania berencana mengusulkan penghapusan larangan penggunaan jilbab dalam sepakbola pada rapat Komite Eksekutif FIFA pada Desember mendatang.

Larangan FIFA ini memang dianggap putra Raja Hussein ini sangat tidak menghormati tradisi umat Islam. FIFA sendiri telah melarang penggunaan jilbab bagi pebola wanita sejak tahun 2007 silam.

Dalam proposalnya, Pangeran Ali juga akan menyertakan keamanan penggunaan jilbab dalam pertandingan serta alasan kuat demi menghormati budaya negara-negara Islam.

Seperti dilansir yahoosport, guna meloloskan usulannya itu, Pangeran Ali juga mengaku telah mendapat dukungan dari Federasi Sepakbola Asia yang juga banyak menaungi negara muslim.

Sebenarnya kritikan terhadap larangan FIFA ini telah lama bermunculan terutama dari negara-negara Islam. Bahkan, kebijakan ini dituding telah menghambat hak perempuan bermain sepakbola.

Pada bulan Juni lalu, tim sepakbola Iran untuk Olimpiade 2012 membatalkan laga kualifikasi melawan Yordania karena larangan mengenakan jilbab dalam sebuah pertandingan.

vivanews.com FIFA Berpeluang Tinjau Larangan Berjilbab

Tuesday, October 25, 2011

mutiara dahsyat untuk men-charge up semangat memenuhi seruan Allah dengan segera

Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka, ialah ucapan: "Kami mendengan dan kami patuh." Dan mereka itulah orang-orang yang untung. Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah oarng-orang yang mendapat kemenangan. (TQS. An Nuur [4]: 51-52)

]وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلاَ مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً مُبِينًا[

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang beriman dan tidak (pula) perempuan mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguh dia telah sesat, sesat yang nyata. (TQS. Al Ahzab [33]: 36)

]يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لاَ يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ[

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (TQS. At Tahrim [66]: 6)

]قَالَ اهْبِطَا مِنْهَا جَمِيعًا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلاَ يَشْقَى# وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى# قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَى وَقَدْ كُنْتُ بَصِيرًا# قَالَ كَذَلِكَ أَتَتْكَ ءَايَاتُنَا فَنَسِيتَهَا وَكَذَلِكَ الْيَوْمَ تُنْسَى[

Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari syurga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagaian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. (TQS. Thaha [20]: 123-126)

Rasulullah bersabda :

«بَادِرُوا بِاْلأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا أَوْ يُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنْ الدُّنْيَا»

Bersegeralah beramal sebelum datang berbagai fitnah laksana potongan-potongan dari hari yang gelap. (Saat itu) di waktu pagi seorang manusia beriman tapi di sore harinya ia menjadi kafir. Di sore hari seorang manusia beriman tapi di pagi harinya ia kafir. Ia menjual agamanya dengan harta dunia. (HR Muslim dari Abi Hurairah).

Sesungguhnya orang-orang yang bersegera menuju ampunan Allah dan Surga-Nya, serta bersegera melaksanakan berbagai amal shalih, mereka dapat dijumpai di masa Rasulullah saw. dan di masa–masa sesudahnya. Umat senantiasa memuliakan mereka yang bergegas menyambut perintah Tuhannya dan mengorbankan diri mereka, semata-mata mencari ridha Allah. Berikut ini akan kami paparkan contoh-contoh kaum Muslim terdahulu yang senantiasa bergegas menyambut perintah Allah Swt.:

Dalam hadits yang ditakhrij oleh Bukhari Muslim dari Jabir, diungkapkan:

«قَالَ رَجُلٌ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ أُحُدٍ أَرَأَيْتَ إِنْ قُتِلْتُ فَأَيْنَ أَنَا؟ قَالَ: فِي الْجَنَّةِ فَأَلْقَى تَمَرَاتٍ فِي يَدِهِ ثُمَّ قَاتَلَ حَتَّى قُتِلَ»

Ada seorang laki-laki yang bertanya kepada Rasulullah saw. pada saat perang Uhud: Bagaimana pandanganmu Ya Rasulallah saw. jika aku terbunuh saat ini, dimanakah tempat ku (setelah kematian)?. Rasulullah bersabda: Engkau akan berada di syurga. Mendengar sabda Rasulullah saw. tersebut, maka laki-laki itu serta-merta melemparkan buah kurma yang ada di tangannya, kemudian ia maju untuk berperang hingga terbunuh di medan perang.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik yang ditakhrij oleh Imam Muslim di sebutkan:

«فَانْطَلَقَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَصْحَابُهُ حَتَّى سَبَقُوا الْمُشْرِكِينَ إِلَى بَدْرٍ وَجَاءَ الْمُشْرِكُونَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُقَدِّمَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ إِلَى شَيْءٍ حَتَّى أَكُونَ أَنَا دُونَهُ فَدَنَا الْمُشْرِكُونَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُومُوا إِلَى جَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ قَالَ يَقُولُ عُمَيْرُ بْنُ الْحُمَامِ الْأَنْصَارِيُّ يَا رَسُولَ اللَّهِ جَنَّةٌ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ قَالَ نَعَمْ قَالَ بَخٍ بَخٍ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا يَحْمِلُكَ عَلَى قَوْلِكَ بَخٍ بَخٍ قَالَ لَا وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِلَّا رَجَاءَةَ أَنْ أَكُونَ مِنْ أَهْلِهَا قَالَ فَإِنَّكَ مِنْ أَهْلِهَا فَأَخْرَجَ تَمَرَاتٍ مِنْ قَرَنِهِ فَجَعَلَ يَأْكُلُ مِنْهُنَّ ثُمَّ قَالَ لَئِنْ أَنَا حَيِيتُ حَتَّى آكُلَ تَمَرَاتِي هَذِهِ إِنَّهَا لَحَيَاةٌ طَوِيلَةٌ قَالَ فَرَمَى بِمَا كَانَ مَعَهُ مِنْ التَّمْرِ ثُمَّ قَاتَلَهُمْ حَتَّى قُتِلَ»

Kemudian nabi saw. berangkat bersama para shahabatnya hingga mendahului kaum musyrikin sampai ke sumur badar. Dan setelah itu kaum musyrikin pun datang. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Berdirilah kalian menuju syurga yang luasnya seluas langit dan bumi. Anas bin Malik berkata: Maka berkatalah Umair bin al Hamam al Anshary: Wahai Rasulullah! Benarkah yang kau maksud itu syurga yang luasnya seluas langit dan bumi? Rasulullah saw. menjawab: Benar. Umair berkata: Bakh- bakh (ehm-ehm..). Rasulullah saw. bertanya kepada Umair: Wahai Umair, apa yang mendorongmu untuk berkata bakh- bakh (ehm-ehm)? Umair berkata tidak ada apa-apa Ya Rasulullah, kecuali aku ingin menjadi penghuninya. Rasulullah saw. bersabda: Sesunguhnya engkau termasuk penghuninya, Wahai Umair! Anas bin Malik berkata: Kemudian Umair bin Al Hamam mengeluarkan beberapa korma dari wadahnya dan ia pun memakannya. Kemudian berkata: Jika aku hidup hingga aku memakan kurma-kurma ini sesungguhnya itu adalah kehidupan yang lama sekali. Anas berkata: Maka Umair pun melemparkan kurma yang dibawanya, kemudian maju untuk memerangi kaum musyrikin hinga terbunuh.

Dalam hadits yang ditakhrij oleh Bukhari Muslim, Anas bin Malik berkata:

«غَابَ عَمِّي أَنَسُ بْنُ النَّضْرِ عَنْ قِتَالِ بَدْرٍ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللهِ غِبْتُ عَنْ أَوَّلِ قِتَالٍ قَاتَلْتَ الْمُشْرِكِينَ لَئِنْ اللهُ أَشْهَدَنِي قِتَالَ الْمُشْرِكِينَ لَيَرَيَنَّ اللهُ مَا أَصْنَعُ فَلَمَّا كَانَ يَوْمُ أُحُدٍ وَانْكَشَفَ الْمُسْلِمُونَ قَالَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعْتَذِرُ إِلَيْكَ مِمَّا صَنَعَ هَؤُلَاءِ يَعْنِي أَصْحَابَهُ وَأَبْرَأُ إِلَيْكَ مِمَّا صَنَعَ هَؤُلاَءِ يَعْنِي الْمُشْرِكِينَ ثُمَّ تَقَدَّمَ فَاسْتَقْبَلَهُ سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ فَقَالَ يَا سَعْدُ بْنَ مُعَاذٍ الْجَنَّةَ وَرَبِّ النَّضْرِ إِنِّي أَجِدُ رِيحَهَا مِنْ دُونِ أُحُدٍ قَالَ سَعْدٌ فَمَا اسْتَطَعْتُ يَا رَسُولَ اللهِ مَا صَنَعَ قَالَ أَنَسٌ فَوَجَدْنَا بِهِ بِضْعًا وَثَمَانِينَ ضَرْبَةً بِالسَّيْفِ أَوْ طَعْنَةً بِرُمْحٍ أَوْ رَمْيَةً بِسَهْمٍ وَوَجَدْنَاهُ قَدْ قُتِلَ وَقَدْ مَثَّلَ بِهِ الْمُشْرِكُونَ فَمَا عَرَفَهُ أَحَدٌ إِلاَّ أُخْتُهُ بِبَنَانِهِ قَالَ أَنَسٌ كُنَّا نُرَى أَوْ نَظُنُّ أَنَّ هَذِهِ اْلآيَةَ نَزَلَتْ فِيهِ وَفِي أَشْبَاهِهِ ]مِنْ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللهَ عَلَيْهِ[ إِلَى آخِرِ اْلآيَةِ»

Pamanku, yaitu Anas bin Nadhr tidak ikut berperang di Badar. Kemudian ia berkata: Wahai Rasulullah saw.! Aku tidak ikut dalam peperangan pertama, dimana engkau memerangi kaum musyrik. Sungguh jika Allah memperlihatkan kepadaku peperangan melawan kaum musyrik, maka Allah pasti akan melihat apa yang akan aku lakukan. Anas berkata: Maka ketika masa perang Uhud tiba, dan kaum Muslim pun telah siap, Anas bin Nadhr berkata: Ya Allah! Aku meminta ampun kepadamu dari apa yang dilakukan oleh mereka1 (yakni para shahabat) dan aku membebaskan diri dari apa yang dilakukan oleh mereka (yakni kaum musyrik). Kemudian ia pun maju dan disambut (di halangi supaya tidak cepat-cepat maju ke medan perang) oleh Saad bin Muadz. Maka Saad berkata : Ya Rasulullah saw., Aku tidak mampu menahan apa yang dilakukannya. Anas bin Malik berkata: Maka kami menemukan lebih dari delapan puluh bekas tebasan pedang, tusukan tombak, dan panah. Kami menemukannya telah terbunuh. Ia mati dalam keadaan dicincang oleh kaum musyrik, hingga tidak ada seorang pun yang mengenalinya kecuali saudara perempuannya, karena mengenali ujung jarinya. Anas berkata: Kami berpendapat dan menduga bahwa firman Allah:

] مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ[

Dan di antara kaum Mukmin ada orang-orang yang membenarkan janji mereka kepada Allah…(TQS. Al Ahzab [33]: 23). Ayat ini diturunkan tentang syahidnya Anas bin Nadhr dan orang-orang yang serupa dengannya.

Imam Bukhari meriwayatkan dari Abi Saruah, ia berkata:

«صَلَّيْتُ وَرَاءَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْمَدِينَةِ الْعَصْرَ فَسَلَّمَ ثُمَّ قَامَ مُسْرِعًا فَتَخَطَّى رِقَابَ النَّاسِ إِلَى بَعْضِ حُجَرِ نِسَائِهِ فَفَزِعَ النَّاسُ مِنْ سُرْعَتِهِ فَخَرَجَ عَلَيْهِمْ فَرَأَى أَنَّهُمْ عَجِبُوا مِنْ سُرْعَتِهِ فَقَالَ ذَكَرْتُ شَيْئًا مِنْ تِبْرٍ عِنْدَنَا فَكَرِهْتُ أَنْ يَحْبِسَنِي فَأَمَرْتُ بِقِسْمَتِهِ»

Suatu saat aku shalat Ashar dibelakang Nabi saw. di Madinah. Kemudia Beliau saw. membaca salam dan cepat-cepat berdiri, kemudian melangkahi pundak orang-orang yang ada di mesjid hingga sampai ke sebagian kamar istrinya. Maka orang-orang pun merasa kaget dengan bergegasnya Nabi (ada apa gerangan?). Kemudian Nabi saw. keluar dari kamar istrinya menuju mereka. Nabi melihat para shahabat sepertinya merasa keheran-heranan karena bergegasnya beliau. Kemudian Beliau saw. berkata: Aku bergegas dari sholat karena aku ingat pada suatu barang yang masih tersimpan dirumah kami. Aku tidak suka jika barang itu menahanku, maka aku memerintahkan (kepada istri ku) untuk membagi-bagikannya.

Dalam riwayat Muslim yang lain Nabi saw. bersabda:

«كُنْتُ خَلَّفْتُ فِي الْبَيْتِ تِبْرًا مِنْ الصَّدَقَةِ فَكَرِهْتُ أَنْ أُبَيِّتَهُ»

Aku meninggalkan sebuah barang sedekah di rumahku dan Aku tidak suka jika aku menahannya.

Hadits ini memberi petunjuk kepada kaum Muslim agar bersegera dan cepat-cepat melaksanakan perkara yang telah di wajibkan Allah Swt.

Imam Bukhari meriwayatkan dari Al Barra, ia berkata:

«لَمَّا قَدِمَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ صَلَّى نَحْوَ بَيْتِ الْمَقْدِسِ سِتَّةَ عَشَرَ أَوْ سَبْعَةَ عَشَرَ شَهْرًا وَكَانَ يُحِبُّ أَنْ يُوَجَّهَ إِلَى الْكَعْبَةِ فَأَنْزَلَ اللهُ تَعَالَى قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوُجِّهَ نَحْوَ الْكَعْبَةِ وَصَلَّى مَعَهُ رَجُلٌ الْعَصْرَ ثُمَّ خَرَجَ فَمَرَّ عَلَى قَوْمٍ مِنْ اْلأَنْصَارِ فَقَالَ هُوَ يَشْهَدُ أَنَّهُ صَلَّى مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَّهُ قَدْ وُجِّهَ إِلَى الْكَعْبَةِ فَانْحَرَفُوا وَهُمْ رُكُوعٌ فِي صَلاَةِ الْعَصْرِ»

Ketika Rasulullah datang ke Madinah, maka Rasulullah saw. shalat menghadap ke Baitul Muqaddas (Masjid Al Aqsha), selama enam belas atau tujuh belas bulan. Rasulullah saw. sangat ingin diperintahkan oleh Allah agar shalat menghadap ke Ka’bah. Kemudian Allah Swt. menurunkan firman-Nya: Sungguh Aku telah melihat bolak-baliknya wajahmu ke langit agar Aku menghadapkanmu ke Kiblat yang kamu sukai. Maka Nabi saw. pun sholat menghadap ke Ka’bah. Pada saat itu ada seorang laki-laki yang shalat bersama Beliau saw., kemudian ia keluar menuju kaum Anshar, dan mengatakan bahwa dirinya bersaksi sesungguhnya ia shalat bersama Nabi saw. dan Beliau menghadap ke Ka’bah. Maka kaum Anshor pun merubah arah kiblat mereka (menghadap ke Ka’bah) padahal mereka sedang ruku sholat Ashar.

Imam Bukhari telah meriwayatkan dari Ibnu Abi Aufa ra., ia berkata:

«أَصَابَتْنَا مَجَاعَةٌ لَيَالِيَ خَيْبَرَ فَلَمَّا كَانَ يَوْمُ خَيْبَرَ وَقَعْنَا فِي الْحُمُرِ اْلأَهْلِيَّةِ فَانْتَحَرْنَاهَا فَلَمَّا غَلَتِ الْقُدُورُ نَادَى مُنَادِي رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْفِئُوا الْقُدُورَ فَلاَ تَطْعَمُوا مِنْ لُحُومِ الْحُمُرِ شَيْئًا قَالَ عَبْدُ اللهِ فَقُلْنَا إِنَّمَا نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ِلأَنَّهَا لَمْ تُخَمَّسْ قَالَ وَقَالَ آخَرُونَ حَرَّمَهَا أَلْبَتَّةَ وَسَأَلْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ فَقَالَ حَرَّمَهَا أَلْبَتَّةَ»

Kami ditimpa kelaparan pada beberapa malam saat perang Khaibar, dan kami menemukan Al Humur Al Ahliyyah (Unta kemerah-merahan yang telah jinak), kemudian kami menyembelihnya. Maka ketika kuali telah mendidih, mendadak berteriaklah juru bicara Rasulullah saw.: Matikanlah kuali itu dan kalian jangan makan daging onta merah itu sedikit pun. Abdullah berkata: Kami pada saat itu mengatakan: Sesunguhnya Rasulullah saw. melarang memakannya hanya karena unta itu belum di bagi lima (karena merupakan unta rampasan perang). Tapi shahabat yang lain berkata: Unta itu diharamkan secara mutlak. Kemudian aku bertanya kepada Said bin Jubair, dan ia menjawab: Unta seperti itu diharamkan secara mutlak.

Imam Bukhari meriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata:

«كُنْتُ أَسْقِي أَبَا طَلْحَةَ اْلأَنْصَارِيَّ وَأَبَا عُبَيْدَةَ بْنَ الْجَرَّاحِ وَأُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ شَرَابًا مِنْ فَضِيخٍ وَهُوَ تَمْرٌ فَجَاءَهُمْ آتٍ فَقَالَ إِنَّ الْخَمْرَ قَدْ حُرِّمَتْ فَقَالَ أَبُو طَلْحَةَ يَا أَنَسُ قُمْ إِلَى هَذِهِ الْجِرَارِ فَاكْسِرْهَا قَالَ أَنَسٌ فَقُمْتُ إِلَى مِهْرَاسٍ لَنَا فَضَرَبْتُهَا بِأَسْفَلِهِ حَتَّى انْكَسَرَتْ»

Suatu hari aku memberi minum kepada Abu Thalhah al Anshary, Abu Ubaidah bin al Jarrah, dan Ubay bin Ka’ab dari Fadhij, yaitu perasan kurma. Kemudian ada seseorang yang datang, ia berkata: Sesunggunya Khamr telah diharamkan. Maka Abu Thalhah berkata: Wahai Anas berdirilah dan pecahkanlah kendi itu! Anas berkata: Maka akupun berdiri mengambil tempat penumbuk biji-bijian (Al Mihras) milik kami, maka kami memukul kendi itu dengan bagian bawahnya (Al Mihras), hingga pecahlah kendi itu.

Imam Bukhari meriwayatkan dari Aisyah ra., ia berkata:

«وَبَلَغْنَا أَنَّهُ لَمَّا أَنْزَلَ اللهُ تَعَالَى أَنْ يَرُدُّوا إِلَى الْمُشْرِكِينَ مَا أَنْفَقُوا عَلَى مَنْ هَاجَرَ مِنْ أَزْوَاجِهِمْ وَحَكَمَ عَلَى الْمُسْلِمِينَ أَنْ لاَ يُمَسِّكُوا بِعِصَمِ الْكَوَافِرِ أَنَّ عُمَرَ طَلَّقَ امْرَأَتَيْنِ»

Telah sampai berita kepada kami bahwasannya Umar bin Al Khathab telah menceraikan dua istrinya, ketika Allah Swt. menurunkan firman-Nya (Al Mumtahanah []: 10, pent.), yang memeritahkan agar kaum Muslim mengembalikan kepada kaum musyrik istri yang telah mereka berikan kepada suami-suaminya yang telah hijrah dan Allah telah menentukan hukum kepada kaum Muslim agar mereka tidak menahan tali perkawinan dengan wanita-wanita kafir.

Imam Bukhari meriwayatkan dari ‘Aisyah ra. berkata:

«يَرْحَمُ اللهُ نِسَاءَ الْمُهَاجِرَاتِ اْلأُوَلَ لَمَّا أَنْزَلَ اللهُ ]وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ[ شَقَّقْنَ مُرُوطَهُنَّ فَاخْتَمَرْنَ بِهَا»

Semoga Allah merahmati kaum wanita yang hijrah pertama kali, ketika Allah menurunkan firman-Nya:

]وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ[

Dan hendaklah mereka mengenakan kain kerudung mereka diulurkan ke kerah baju mereka (TQS. An Nur [24]: 31)

Maka kaum wanita itu merobek kain sarung mereka (untuk dijadikan kerudung) dan menutup kepala mereka dengannya .

Abu Daud telah mentkhrij hadits dari Shofiyyah binti Syaibah dari ‘Aisyah ra.:

«أَنَّهَا ذَكَرَتْ نِسَاءَ اْلأَنْصَارِ فَأَثْنَتْ عَلَيْهِنَّ وَقَالَتْ لَهُنَّ مَعْرُوفًا وَقَالَتْ لَمَّا نَزَلَتْ سُورَةُ النُّورِ عَمِدْنَ إِلَى حُجُورٍ أَوْ حُجُوزٍ شَكَّ أَبُو كَامِلٍ فَشَقَقْنَهُنَّ فَاتَّخَذْنَهُ خُمُرًا»

Sesungguhnya Beliau saw. menuturkan kaum wanita Anshar, kemudian Beliau memuji mereka, dan berkata tentang mereka dengan baik. Beliau saw. berkata: Ketika diturunkan surat An Nur: 31 (tentang kewajiban memakai penutup kepala/kerudung, pent.), maka mereka mengambil kain sarung mereka kemudian meraka sobek dan menjadikanyya sebagai kain penutup kepala (kerudung).

Ibnu Ishak berkata: Al Asy’ats bin Qais telah mendatangi Rasulullah saw. bersama deleasi dari Bani Kindah. Az Zuhry telah menceritakan kepadaku bahwa Al Asy’ats bin Qais datang bersama delapan puluh orang Bani Kindah yang naik kuda/unta. Kemudian mereka masuk menemui Rasullah saw. di masjid Beliau. Mereka mengikat rambut mereka yang ikal dan memakai celak mata serta memakai jubah bagus yang dilapisi sutra. Ketika mereka masuk menemui Rasulullah saw., Beliau saw. berkata kepada mereka: Apakah kalian sudah masuk Islam?. Mereka menjawab: benar. Rasul saw. berkata: Kenapa sutra itu masih melekat dileher kalian?. Az Zuhry berkata: Maka mereka pun merobek-robek sutra tersebut dan melemparkannya.

Ibnu Jarir telah meriwayatkan dari Abi Buraidah dari bapaknya, ia berkata: Ketika kami sedang duduk-duduk menyantap minuman, kami ada di atas pasir. Pada saat itu kami bertiga atau berempat. Kami memiliki kendi besar dan kami meminum khamr karena masih dihalalkan. Kemudian aku berdiri dan ingin mendatangi Rasulullah saw. Kemudian aku membacakan salam kepada Beliau, tiba-tiba turunlah ayat tentang keharaman khamr:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ

Wahai orang-orang yang beriman sesungguhnya khamr dan judi ………, sampai akhir dua ayat yaitu:

فَهَلْ أَنْتُمْ مُنْتَهُونَ

Apakah kalian tidak kan berhenti/berhentilah kalian.

Maka aku datang kepada shahabat-sahabatku (yang sedang minum khamr) dan membacankan ayat tersebut kepada mereka sampai kepada firman Allah:

فَهَلْ أَنْتُمْ مُنْتَهُونَ

Apakah kalian tidak kan berhenti/ berhentilah kalian”.

Bapaknya Abu Buraidah berkata: Sebagian shahabatku minumannya masih ada ditangannya, sebagiannya telah di minum, dan sebagian lagi minumannya masih ada di tempatnya (semacam gelas untuk minum khamr, pent.). Ia berkata, sedangkan gelas minuman ada dibawah mulut atasnya, seperti yang dilakukan oleh orang yang membekam (mulutnya menganga), kemudian mereka menumpahkan khamr yang ada pada kendi besar mereka dan mereka berkata : Ya Tuhan kami, kami telah berhenti.

Handzalah bin Abi Amir ra. yang wafat dan dimandikan oleh malaikat telah mendengar seruan untuk berperang di Uhud. Maka ia pun bergegas menyambut pangilan itu, dan mati syahid pada perang Uhud tersebut. Ibnu Ishak berkata : Rasulullah saw. bersabda: Sesunguhnya shahabat (Handzalah) di mandikan oleh malaikat maka tanyakalah bagaimana kabar kelauarganya? Maka aku pun (Ibnu Ishak) bertanya kepada kepada istrinya. Dia pada malam itu adalah pengantin baru. Istrinya berkata: Ketika mendengar panggilan untuk berperang, suamiku keluar padahal dalam keadaan junub. Rasulullah saw. bersabda: Begitulah ia telah dimandikan oleh malaikat.

Imam Ahmad telah mentakhrij hadits dari Abi Rafi bin Khudaij, ia berkata:

«كُنَّا نُحَاقِلُ اْلأَرْضَ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنُكْرِيهَا بِالثُّلُثِ وَالرُّبُعِ وَالطَّعَامِ الْمُسَمَّى فَجَاءَنَا ذَاتَ يَوْمٍ رَجُلٌ مَنْ عُمُومَتِي فَقَالَ نَهَانَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَمْرٍ كَانَ لَنَا نَافِعًا وَطَوَاعِيَةُ اللهِ وَرَسُولِهِ أَنْفَعُ لَنَا نَهَانَا أَنْ نُحَاقِلَ بِاْلأَرْضِ فَنُكْرِيَهَا عَلَى الثُّلُثِ وَالرُّبُعِ وَالطَّعَامِ الْمُسَمَّى وَأَمَرَ رَبَّ اْلأَرْضِ أَنْ يَزْرَعَهَا أَوْ يُزْرِعَهَا وَكَرِهَ كِرَاءَهَا وَمَا سِوَى ذَلِكَ»

Kami pada masa Nabi memabajak tanah, kemudian menyewakannya dengan sepertiga atau seperempat dari makanan tertentu. Pada suatu hari datanglah kepada kami seorang lelaki dari kerabat paman/bibiku, ia berkata: Rasulullah saw. telah melarang suatu perkara yang telah memberikan manfaat (duniawi) bagi kita. Tapi taat kepada Allah dan Rasul-Nya jauh lebih bermanfaat bagi kita. Beliau telah melarang kita membajak tanah kemudian kita menyewakannya dengan imbalan sepertiga atau seperempat, dan makanan tertentu. Rasulullah saw. memerintahkan pemilik tanah agar menanaminya sendiri. Beliau tidak menyukai penyewaan tanah dan yang selain itu.

from: Min Muqowwimat an Nafsiyah al Islamiyah

Waspadai Konfrontasi di Afrika dan Timteng

Kamis pekan lalu, dunia internasional dihentakkan dengan berita kematian pemimpin Libya, Moammar Khadafi. Khadafi tewas di tangan bangsanya sendiri, yang tergabung dalam Front Pembebasan Rakyat Libya (NTC) yang dibantu oleh NATO. Menjadi buronan di negaranya sendiri, Khadafi pun tewas di kampung halamannya di Sirte.

Sontak dunia Barat bersorak menyambut tewasnya sang 'diktator', yang oleh mantan Presiden AS Ronald Reagan sempat dijuluki sebagai 'anjing gila' dari Afrika. Mereka, terutama AS, adalah yang paling berkepentingan, karena setelah tewasnya Khadafi, tak akan ada lagi penghalangan mereka untuk merambah negara kaya minyak itu. Sudah terbayang, apa yang akan terjadi di negara ini pasca tewasnya Khadafi.

Sangat mungkin, Libya akan bernasib tak jauh berbeda dengan Irak. Di mana, setelah pimpinan diktatornya Saddam Hussein dijatuhkan, negara itu membara bak medan laga tak bertuan. Irak, dengan Baghdadnya yang terkenal sebagai Negara Seribu Satu Malam pun hancur. Simbol sejarah di Timteng itu pun musnah sudah. Tinggalah di sana bercokol AS dengan sekutu-sekutunya. Di sisi lain, sisa-sisa kekuatan Saddam yang menjadi pemberontak masih bergerilya. Hancurlah, entah berapa generasi di sana.

Saat ini, negara-negara Timteng lainnya pun terus bergolak. Pemimpin-pemimpin mereka yang telah bercokol lama di tumpuk kekuasaan pun digoncang. Suriah, Yaman, dan yang lainnya pun menghadapi kejamnya peperangan di depan mata. Kekakuan pemerintahan di sana, kini tengah diterjang masuk gelombang keharusan demokrasi dari negara-negara Barat.

Seolah berlaku hukum, barang siapa tak sejalan dengan AS, Eropa dan sekutu-sekutunya, maka negara itu akan dikeroposi dari dalam. Bukan oleh mereka, melainkan oleh bangsanya sendiri. Cukup difasilitasi dengan dana Barat, dicekoki dengan idealisme dan ideolagi Barat, maka habislah negara negara Timteng dan Afrika diadu domba AS dan sekutunya.

Melihat gejala ini, kita di Indonesia pun harus mulai berhati-hati. Negara kita jauh lebih besar daripada negara negara Afrika dan Timteng itu. Meski kita juga bukan negara Islam, tetapi kita adalah negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Kekayaam alam kita jauh lebih lengkap daripada negara-negara Timteng dan Afrika itu, meski kita bukanlah tambang emas hitam seperti mereka.

Adalah sebuah kepentingan yang sangat besar, jika negara-negara besar yang terus mencari sumber kekayaan alam itu mulai bergerak ke Asia. Merusak moral dan idiologi adalah cara termudah untuk titik awal penetrasi Barat ke Indonesia. Serangan militer, adu domba, dan cara lain yang digunakan di Timteng dan Afrika mungkin tak mempan di sini. Namun, kita harus tetap waspada dan bersatu menerjang berbagai kekuatan yang bisa menghancurkan negara ini. suarakarya-online.com Waspadai Konfrontasi di Afrika dan Timteng

Partai Islam Menangkan Pemilu Tunisia

Partai Islam moderat, Partai Ennahda, mengklaim memenangkan pemilihan umum Tunisia pada Senin, 24 Oktober 2011, setelah hasil penghitungan pendahuluan menunjukkan partai itu memenangkan bagian suara terbesar.

Keberhasilan Partai Ennahda diperkirakan akan memperkuat partai-partai Islam lainnya di Afrika Utara dan Timur Tengah, meskipun Ennahda bersikeras pendekatannya terhadap syariah atau hukum Islam adalah konsisten dengan tradisi progresif Tunisia, terutama mengenai hak-hak perempuan.

Pejabat Partai Ennahda memperkirakan partainya memperoleh paling sedikit 30 persen dari 217 kursi dalam konstitusi baru. Perkiraan lainnya menempatkan suara partai itu mendekati 50 persen. Hasil resmi diharapkan dirilis pada hari Selasa.

Pengamat internasional memuji pemilihan tersebut sebagai pemilihan yang bebas dan adil. Mereka menekankan partai-partai dalam pemerintahan baru harus bekerja sama dan menjaga hak-hak perempuan.

Tidak ada pengumuman resmi tentang hasil pemilu domestik pada hari Senin, tapi media Tunisia menampilkan hasil dari lembaga poling individu. Hasilnya menunjukkan Ennahda atau Partai Renaisans menjadi kekuatan politik dominan di negara itu, dengan menempati posisi pertama di hampir setiap konstituen.

Ennahda mengambil setengah dari 18 kursi yang dicadangkan bagi warga Tunisia yang tinggal di luar negeri dalam hasil awal resmi yang dirilis Senin. Dua partai kiri-tengah mengambil tujuh kursi lainnya. Distribusi kursi itu diperkirakan juga terjadi di dalam negeri.

"Ennahda telah mengambil tempat pertama pada tingkat nasional dan pada tingkat konstituen," kata Abdel Hamid Jelassi, manajer kampanye partai, pada konferensi pers di luar kantor pusatnya di tengah pendukungnya.

Dalam setengah abad sejak kemerdekaannya dari Prancis tahun 1956, Tunisia praktis menjadi negara satu partai hingga rakyat Tunisia mengusir Presiden Zine El Abidine Ben Ali pada Januari setelah sebulan pemberontakan rakyat. Sembilan bulan dilanda kerusuhan, demonstrasi, dan perdebatan politik di negara berpenduduk 10 juta itu, mendahului pemilu hari Minggu.

Anggota dewan terpilih akan memiliki peran sangat penting dalam membangun demokrasi yang baru di Tunisia. Mereka tidak hanya akan menunjuk pemerintah sementara yang baru, tapi juga menulis konstitusi yang akan menentukan bagaimana negara itu akan berjalan.

tempointeraktif.com Partai Islam Menangkan Pemilu Tunisia

Bahaya Besar Islam Tak Bersatu

Sekretaris Jenderal International Conference of Islamic Scholars (ICIS), KH Hasyim Muzadi meyakini pasca-kematian Moammar Khadafi, Libya tak akan hidup tenteram dan sejahtera.

Pemimpin baru Libya nantinya diprediksi menanggung masalah berat, yakni menciptakan stabilitas keamanan.

"Kesulitan pertama pasca jatuhnya rezim Kadhafi adalah sulitnya menciptakan persatuan dan keamanan rakyat," tutur KH Hasyim di Jakarta, Minggu (23/10/2011).

Nasib Libya diyakini akan sama dengan Irak pasca-meninggalnya Saddam Hussein. Hingga kini Irak masih dilanda perang saudara. Apalagi, di Libya militan loyalis Khadafi jumlahnya masih sangat besar. Mereka tak akan terima atas kondisi saat ini.

"Di sinilah kesulitan rezim baru Libya sebagaimana rezim baru di Irak yang sampai sekarang kesulitan menggalang stabilitas," jelas mantan Ketua Umum PBNU yang pernah berkunjung ke Libya pada 2004 dan 2006 itu.

Kini, NATO tak akan segigih saat "membela" Libya atas nama demokrasi dan HAM. Fokus mereka selanjutnya tentu masalah konsesi minyak. "Sebab, motif pertama dan utama dalam perubahan oleh Barat di Timteng adalah minyak," jelasnya.

Namun, dalam rangka menghemat biaya, Barat tak menggunakan cara invasi besar-besaran, seperti serangan dua kali ke Saddam Hussein di Irak. "Serangan dan invasi total Barat seperti di Irak sangat mahal, karena menghabiskan biaya besar," tutur pengasuh Ponpes Al Hikam Malang, Jawa Timur ini.

"Kini, Barat lebih memilih membiayai kelompok oposisi dengan tema demokrasi dan HAM untuk memberontak, dan ketika pemerintah menindak setiap pemberontakan, pemerintah yang bersangkutan terkena tuduhan melanggar HAM. Itu kemudian menjadi justifikasi serangan atau mempersenjatai kelompok pemberontak," jelas KH Hasyim.

Suriah Terancam
Sebelum invasi dilakukan terhadap penguasa yang dianggap melanggar HAM, Barat melakukan sanksi berupa pembekuan aset-aset penguasa atau pemerintah yang sebagian untuk membiayai pemberontak. "Ketika Khadafi meninggal, tentu asetnya lebih sulit dilacak Barat," katanya.

Cak Hasyim, sapaan akrab KH Hasyim Muzadi menyayangkan kebiasaan raja-raja minyak di Timteng yang gemar menyimpan uang di Eropa. "Padahal, cara itu sebenarnya gol bunuh diri oleh mereka sendiri, pembekuan aset, sebagian dipakai memprovokasi dan membiayai para pemberontak untuk menjatuhkan penguasa atau pemerintah," jelasnya.

Terlepas dari hal itu, kekeliruan dari beberapa rezim di negara-negara Islam, adalah tiadanya demokrasi politik dan demokrasi ekonomi. Akibatnya, dijadikan pintu masuk intervensi asing demi minyak dan hegemoni. Namun, tak semua negara monarki dan teokratis menjadi sasaran invasi Barat.

Mengenai jatuhnya rezim Khadafi dan pergolakan Timteng secara umum, dicermati ada dua hal bagi Dunia Islam. Pertama, kesenjangan antara ajaran Islam dan negara Islam, utamanya dalam keadilan politik dan ekonomi.

Kedua, sulitnya mempersatuan negara-negara Arab. Masyarakat di Timteng tak pernah bersatu, sehingga Amerika bisa menyerang Afghanistan dengan menggunakan pangkalan militer di Karachi.

"Amerika juga menyerang Irak dua kali dengan menggunakan pangkalan di Arab Saudi. Selain itu, Amerika juga menyerang Libya dengan pangkalan di Qatar," tutur Cak Hasyim.

Pasca-lengsernya Khadafi, Barat diyakini tetap tertuju Timur Tengah. "Suriah bisa jadi target berikutnya karena negara ini dianggap bisa mengganggu Israel," tandas mantan Ketua Umum PBNU ini. Bahaya Besar Islam Tak Bersatu (okezone/*)

Aliansi Islam Bekasi (Alibi) mengecam keras yayasan yang melakukan upaya permutadan di tiga Sekolah Dasar (SD) wilayah Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Pihaknya meminta, kepolisian dapat menindak tegas masalah ini, mengingat ranah hukum yang memproses masalah ini belum ada.

Koordinator Alibi, Budi Santoso, mengatakan, masyarakat Bekasi, khususnya umat Muslim harus segera bertindak mengangkat masalah ini ke jalur hukum sesuai undang-undang yang berlaku. Karena masalah ini menyangkut keyakinan yang merupakan hak setiap individu. "Melakukan indoktrinisasi sama saja pemerkosaan kehendak," kata dia, Selasa (25/10).

Hasil investigasi Kepolisian Sektor Tambun Selatan menyebutkan, pemurtadan berkedok mobil pintar diketahui dari Yayasan Satria Bangsa, namun mobil operasional yang digunakan terdaftar milik Yayasan Mahanaim. Menurut Budi, jika benar ini terkait Mahanaim, kita akan melakukan aksi menuntut pembubaran yayasan itu.

Sebab, kata dia, yayasan itu diketahui mempunyai misi mempropaganda bahwa ajaran Islam itu tidak benar. Program sosial dari yayasan itu juga dinilai buruk, karena sering tersangkut masalah pemurtadan. Pada 2008 lalu, yayasan ini menggelar acara 'Bekasi Berbagi Bahagia', dan menikahkan massal 153 pasang warga Kota Bekasi. "Namun, semuanya menjurus ke pemurtadan," ujarnya.

Menurut Budi, hal ini tidak bisa dibiarkan karena menjurus ke kepentingan kelompok atau agama tertentu. Karenanya, sebagai salah satu perwakilan organisasi Islam di Bekasi, pihaknya meminta pemerintah dapat menindak tegas masalah ini, namun jangan dijadikan komoditi konflik. Butuh kecermatan pemerintah dalam memahami masalah ini.

Terkait itu, Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, mengaku prihatin atas upaya pemurtadan terhadap ratusan siswa sekolah dasar di Kecamatan Tambun Selatan. Ini merupakan masalah yang dibuat oleh kelompok tak bertanggung jawab, yang dapat memperkeruh kehidupan antaragama.

Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Informal dan Nonformal Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Sukarmawan, mengatakan, pihaknya masih menelusuri dugaan pemurtadan berkedok mobil pintar dari Yayasan Satria Bangsa. Hal itu dengan memanggil beberapa pihak sekolah dan orang tua murid yang bersangkutan untuk dimintai keterangan.

Ia juga akan mendalami adanya tudingan Dinas Pendidikan setempat memberikan rekomendasi atas kegiatan program Mobil Pintar di SDN 01, 05, dan SD Al Hikmah Desa Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan. Menurutnya, hal itu tidak bisa dibiarkan tanpa adanya pengusutan. "Kalau terbukti ada oknum Dinas Pendidikan yang terlibat, kita akan sanksi tegas," katanya.

Terpisah Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Tambun Selatan, Inspektur Satu Heriadi, mengatakan, sejauh ini upaya kepolisian menindak masalah dugaan pemurtadan masih sebatas penyelidikan. Penanganan awal yang dilakukan hanya mengantisipasi adanya buntut masalah. “Bisa terjadi konflik antarumat beragama,” ujarnya.

Dilihat dari kacamata hukum, kata dia, kewenangan polisi dalam masalah ini terbatas, apalagi menyangkut nama yayasan. Yayasan itu nantinya akan diproses oleh instansi yang berwenang, mengenai layak atau tidaknya melanjutkan program sosialnya.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More