cari cari ...

Tuesday, October 12, 2010

Innalillah, lebih dari 100.000 muslim kashmir alami depresi

Innalillah, lebih dari 100.000 muslim kashmir alami depresi


Di wilayah Kashmir yang diduduki India, jumlah pasien penyakit jiwa telah menembus angka 100.000.
Ini terungkap dalam laporan yang dikeluarkan oleh Divisi Penelitian, Kashmir Media Service saat memperingati Hari Kesehatan Mental Dunia, kemarin (10/10/10).


Laporan tersebut menyatakan bahwa pemboman, pemukulan, penyiksaan, penangkapan dan penahanan, pembunuhan yang dilakukan oleh tentara musyrik India telah mempengaruhi kejiwaan masyarakat lokal.

Laporan KMS mengatakan bahwa daftar orang hilang menjadi konsekuensi paling mengerikan dari penjajahan di Kashmir. Selama 21 tahun terakhir lebih dari 10.000 orang telah menghilang secara misterius dan tahun 2000-2005 mayoritas dari korban penculikan adalah laki-laki yang telah menikah. Ini mengakibatkan kaum perempuan sangat terpukul, terutama ibu, saudara peempuan dan istri-istri korban.

Lebih dari 47.000 orang tewas dalam pembunuhan di Kashmir India sejak akhir 1980-an. Pejuang Kashmir menginginkan kemerdekaan wilayah itu dari India atau penggabungannya dengan Pakistan yang penduduknya beragama Islam.

Pada tahun 1947, kaum Hindu mulai melakukan pembantaian beramai-ramai atas Muslim Kashmir. Sekitar 3370 disiksa hingga tewas. Hampir 100.000 dipenjara tanpa pengadilan. Ribuan wanita Muslimah dirampas kehormatannya. Lebih dari 70.000 syahid. Kebrutalan ekstrimis Hindu itu bukan hanya di Kashmir, tetapi juga menimpa Muslim Gujarat. Pada tahun 2002, ratusan Muslimah dan anak-anak perempuan dicabuli dan kemudian dibakar oleh kaum Hindu India.

Demikianlah, para pemuda Kashmir terus menerus menghadapi serangan dari pasukan India, sementara penguasa tetangganya, Pakistan, malah diam membisu. Muslim Kashmir menanti pembebasan dari cengkraman India. Hanya Daulah Khilafah, sebuah institusi penegak Islam dan pemersatu umat Islam sedunia yang akan mengakhirinya. Insya Allah, tidak akan lama lagi. arrahmah.com

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More