HTI Menolak Kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Demo-demo di sejumlah tempat untuk menolak kedatangan Presiden Obama pada saat KTT ASEAN di Bali pada tanggal 17-19 November 2011. Ribuan simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menggelar aksi damai menolak kedatangan Presiden Barack Obama, minggu lalu (7/11/2011) dan akan mengalang aksi demo yang lebih besar lagi pada hari minggu (13/11/2011). Lokasi demo dari sekitaran Bundaran HI mengarah ke Istana Merdeka dan di akhiri di depan Kedubes AS di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Menurut rencana Presiden Obama akan datang ke Bali pada tanggal 18-19/11/2011 untuk menghadiri pertemuan ASEAN dengan Amerika serta ASEAN-ASIA Timur. Agenda utamanya adalah membahas Deklarasi Kode Etik Laut China Selatan. Kawasan Laut Cina Selatan adalah kawasan Konflik Proxy War (Perang Kepanjangan Tangan) AS - Cina. Kepulauan Spratly menjadi Salah Satu Pemicu Konflik Kawasan Laut Cina Selatan Pulau Pagasa, salah satu pulau di kepulauan Spratly yang memicu ketegangan di kawasan Laut Cina Selatan.
Kepulauan Spratly menurut Analisis Clive Schofield dan Ian Storey di sebutkan ada 1-2 miliar barrel minyak dan 225 tcf (triliun cubic feet) gas alam. Estimasi Lembaga Statistic Amerika Serikat, Energy Information Administration (ELA) menyatakan di bawah Spratly terdapat sedikitnya 7 miliar barrel minyak dan 150,3 tcf (triliun cubic feet) gas alam.
Banyak alasan terkait kedatangan Presiden Barack Obama ke Indonesia antara lain yaitu:
(1) Kepentingan AS di Asia Tenggara sebagai Tiga pintu masuk kawasan Asia Tenggara -Selat Malaka, Selat Sunda dan Selat Lombok, dimana merupakan titik penting dalam sistem perdagangan dunia dan jalur terpendek India-Cina-Indonesia.
(2) Untuk menghadapi semakin meningkatnya pengaruh ekonomi Cina ke Asia Tenggara sehingga dominasi ekonomi AS di Asia Tenggara tetap kuat.
(3) Kepentingan Militier ( national security ), Asia Tenggara penting sebagai pos untuk pergerakan kehadiran militer Amerika Serikat di Pasifik Barat dan Samudera Hindia.
(4) Untuk menghadapi semakin meningkatnya pengaruh militer Cina ke Asia Tenggara sehingga dominasi militer AS di Asia Tenggara tetap kuat bagi kepentingan AS di Asia Tenggara.
(5) Kepentingan Politik, Asia Tenggara berpenduduk Muslim terbesar di dunia. Asia Tenggara representasi dari Islam Moderat. Islam Moderat bagi AS lebih dapat mengakomodasi kepentingan globalnya di Dunia Islam. Asia Tenggara sebagai medan kedua ( the second front ) bagi perang terhadap terorisme (war on terrorism).
(6) Kebutuhan energi Amerika Serikat sangat besar, dan Indonesia merupakan salah satu sumber pemenuhan kebutuhan tersebut. Sehingga AS ingin memperpanjang kontrak-kontrak di bidang migas dan tambang seperti ExxonMobil di Aceh, Kepulauan Natuna dan Cepu, Unocal-Texaco di Kaltim, Chevron-Caltex di Riau, Conoco di Papua dan lainnya; belum lagi pengerukan emas dari dua tambang terbesar di Indonésia, milik PT Freeport dan Newmont.
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) secara tegas menolak kedatangan Presiden AS Barack Obama ke Indonesia. Mereka menganggap Obama adalah presiden dari negara yang jelas-jelas tengah menjajah negeri Muslim. "Obama itu presiden penjajah, beberapa negera muslim telah dijajah diantaranya Irak dan Afghanistan," kata Juru Bicara HTI, Muhammad Ismail.
Kunjungan Obama adalah untuk mengokohkan kepentingan Amerika serikat di wilayah Asia timur termasuk Indonesia. Kehadiran Obama di forum itu untuk memastikan bahwa wilayah itu secara politik dan ekonomi tetap menganut sistem dan ideologi kapitalisme. Disini kepentingan ekonomi dan politik AS tetap terjaga, jadi kedatangan Obama tidak lain untuk semakin mengokohkan penjajahan atau imperalisme AS atas wilayah ini
kabarindonesia.com 11/11/2011 HTI Menolak Kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama
0 comments:
Post a Comment