Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai penyebab terjadinya konflik di masyarakat adalah karena faktor kemiskinan. Negara belum melakukan pemerataan ekonomi hingga ke masyarakat di tingkat bawah.
"Tadi kita sampaikan kepada Bapak Wapres untuk minta perhatiannya terhadap
perkembangan ekonomi makro nasional," kata Ketua MUI Slamet Effendy Yusuf dalam jumpa pers usai bertemu Waki Presiden Boediono di kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (6/10/2010).
"Kita lihat anggaran pemerintah belum sampai sepenuhnya ke tingkat bawah. Ini menyebabkan stagnasi ekonomi makro," lanjutnya.
Menurut Selamet, kesenjangan ekonomi merupakan faktor utama gesekan antar
masyarakat. Konflik itu lalu digeneralisasi menjadi konflik sesama umat Islam atau antar umat beragama.
"Upaya memeratakan ekonomi adalah salah satu cara untuk menutup terjadinya
konflik bernuansa agama itu," kata mantan politisi Partai Golkar ini.
Ia mengungkapkan, MUI sangat berkomitmen untuk menjaga kerukunan umat beragama. MUI juga berkomitmen untuk menyelesaikan konflik secara damai. Sedangkan untuk pemerintah, pihaknya mendorong agar setiap program ditujukan untuk menyeimbangkan kondisi di masyarakat.
"Bapak Wapres mengiyakan. Memang ekonomi makro Indonesia secara makro itu baik, tapi masih ada problem untuk menetes ke bawah," ucap pria yang mengenakan batik cokelat ini.
(irw/gun)
cari cari ...
Tuesday, October 5, 2010
11:38 PM
admin
No comments
0 comments:
Post a Comment