Teror Bom Buku Ancaman terhadap Demokrat. Politisi Partai Demokrat, Benny K Harman, menilai, bom berbentuk buku yang salah satunya ditujukan kepada politisi Demokrat, Ulil Abshar Abdalla, merupakan bentuk ancaman terhadap Partai Demokrat. Masalah tersebut menurutnya sangat serius. Dia meminta Kepolisian segera mengungkap pelaku di balik teror tersebut.
"Kami memandang ancaman ditujukan pada Demokrat karena Ulil adalah salah satu pimpinan Partai Demokrat yang selama ini mengampanyekan demokrasi dan pluralisme," ujar Benny di DPR, Senayan, Jakarta. Benny menduga adanya motif politik di balik pengiriman tersebut yang tidak ingin pluralisme berkembang di Indonesia.
Dia juga berpendapat, jika ditemukan bom, masyarakat sebaiknya langsung melaporkan kepada Kepolisian. Kemudian Kepolisian langsung mengirimkan tim Gegana ke lokasi kejadian. "Kepolisian harus pasang police line (garis polisi). Gegana kemudian masuk. Nggak boleh ada orang lain yang masuk sebelum Gegana. Polisi saja tidak boleh begitu kalau tidak memiliki otoritas menangani," ucapnya.
Seperti diberitakan, tiga bom berbentuk buku, Selasa (15/3/2011), dikirimkan kepada Kepala Badan Narkotika Nasional Gorries Mere, aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla, dan Ketua Umum Pemuda Pancasila Yapto Soerjosoemarno. Bom untuk Ulil meledak di kantor Komunitas Utan Kayu saat hendak dijinakkan Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur Komisaris Polisi Dodi Rahmawan.
kompas.com Teror Bom Buku Ancaman terhadap Demokrat
0 comments:
Post a Comment