Armada Militer NATO Mulai Patroli di Lepas Pantai Libya. Kapal-kapal perang NATO mulai berpatroli di lepas pantai Libya untuk menerapkan embargo senjata PBB, Rabu (23/3). Patroli kapal ini dilakukan menyusul penerapan zona larangan terbang di atas Libya
Para diplomat mengatakan persetujuan telah disepakati tentang bagaimana NATO akan mengambil tanggungjawab bagi larangan terbang dan patroli laut untuk mengekang militer Muammar Khadafi.
Usul yang disepakati itu menyatakan bahwa NATO akan mengambil peran penting dalam operasi militer yang dikendalikan oleh komite politik para menteri luar negeri negara-negara Barat dan dunia Arab. Para pejabat mengatakan Dewan Atlantik Utara -- badan pembuatan keputusan penting NATO -- yang sudah menyetujui rencana militer untuk menerapkan zona larangan terbang dan patroli laut.
Tapi salah satui negara terbesar NATO, Jerman , mengatakan bahwa kapal perangnya tidak akan berpartisipasi dalam operasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Mediterania untuk memaksakan embargo persenjataan berdasarkan mandat PBB di Libya.
"NATO sudah memutuskan untuk memaksakan embargo senjata atas Libya, tapi Jerman tidak akan ikut serta dalam hal ini," kata jurubicara kementerian pertahanan Jerman.
"Tapi kami memutuskan untuk menempatkan dua kapal frigat dan dua kapal di Mediterania berdasarkan perintah nasional," tambahnya.
Dua frigat tersebut, Lubeck dan Hamburg, merupakan bagian operasi "Active Endeavour" NATO untuk membendung aktivitas teroris di kawasan itu.
Jurubicara itu mengatakan "Selama ini, kapal-kapal itu tetap berada di Mediterania dan kami belum memutuskan ke mana mereka akan pergi,".
Terdapat sekitar 550 personil pertahanan yang berada dalam ke empat kapal itu. NATO, Selasa setuju, untuk menggunakan kekuatan angkatan laut dan udara untuk memaksakan embargo senjata di Libya.
Pasukan NATO akan mengawasi, melaporkan dan bila diperlukan "mencegat kapal yang dicurigai membawa senjata ilegal atau tentara bayaran," kata Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen.
"Semua anggota sekutu setuju untuk memenuhi tanggungjawab mereka di bawah resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menghentikan kekerasan yang tidak dapat dibiarkan atas warga Libya," katanya.
Ia mengatakan NATO sudah merampungkan rencana untuk membantu pemaksaan zona larangan terbang "demi memberikan kontribusi kami bila diperlukan, dengan cara yang terdefinisi jelas sebagai upaya internasional demi melindungi warga Libya dari aksi kekerasan rezim Khadafi."
Jerman, anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB memilih abstain dalam pemungutan suara Kamis (17/3) yang mengizinkan "semua tindakan yang diperlukan" untuk menciptakan zona larangan terbang, melindungi wilayah sipil dan menerapkan gencatan senjata atas militer Muamar Khadafi.
analisadaily.com Armada Militer NATO Mulai Patroli di Lepas Pantai Libya
0 comments:
Post a Comment