Institut Proklamasi : Jika Benar data Wikileaks, Betapa Hancurnya Negeri Ini. Mencuatnya berita kontroversial yang dilansir The Age dari wikileaks hari ini sempat menggoyang istana dahsyatnya melebihi hantaman tsunami di Jepang.
Menurut Arief Rachman Direktur Eksekutif Institut Proklamasi mengatakan sebenarnya data itu harus disikapi dengan kepala dingin dan pikiran jernih, bukan menghujat apalagi mengaburkan substansi materi beritanya.
"SBY bersama pembantu-pembantunya ada baiknya segera mengklarifikasi berita itu dengan membuka sejujurnya perihal apa yg sebenarnya mengingat narasumber dari informasi tersebut adalah sang penasehat presiden SBY," katanya, Sabtu (12/3/2011) dalam rilisnya.
Kalau yang menyampaikan klarifikasinya bukan orang-orang yang namanya disebut dalam pemberitaan itu maka yang ada semacam pembelaan belaka bukan membuka yang sebenarnya.
"Publik harus tahu informasi yang sebenarnya karena pemberitaan itu kini sudah menjadi konsumsi masyarakat dunia,"pinta Arif.
Sangat berkaitan dengan nama baik dan harga diri bangsa. Presiden SBY, Ibu Ani Yudhoyono, TB. Silalahi, Syamsir Siregar, Taufiq Kiemas, Jusuf Kalla, Yusril Izha Mahendra dan Tomy Winata serta diplomat USA untuk Indonesia adalah nama-nama yang berkompeten untuk mengklarifikasi kebenaran berita tersebut.
Ditambahkan Arif, Hal-hal yang berkaitan dengan data Intelijen harus di kroscek kebenarannya pada institusi intelijen (BIN) karena pasti ada nota dinas nya. Yang berkaitan dengan kasus korupsi harus direspon oleh KPK sebagai informasi awal yang harus didalami.
"Rakyat sangat butuh informasi yang sebenar-benarnya, jujur, objektif bukan informasi palsu apalagi kebohongan, tapi jika benar maka betapa hancurnya negeri ini," tegasnya.
berita8.com Institut Proklamasi : Jika Benar data Wikileaks, Betapa Hancurnya Negeri Ini
0 comments:
Post a Comment