2010, Kasus bunuh diri di Wonogiri meningkat 50%. Kasus kematian akibat bunuh diri di Kabupaten Wonogiri tahun 2010 tercatat mencapai 22 kasus. Jumlah itu naik hampir 50% dibanding tahun 2009 yang hanya 15 kasus. Bunuh diri sebagian besar dipicu stres, penyakit menahun, dan putus cinta, dan faktor ekonomi.
Data yang diperoleh Espos dari Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol dan Linmas) mengungkapkan jumlah kasus terbanyak tahun 2010 terjadi bulan Desember, yaitu sebanyak lima kasus, disusul bulan Juni empat kasus, dan Februari sebanyak tiga kasus.
Sedangkan pada 2009, kasus terbanyak terjadi pada Juni sebanyak tiga kasus, diikuti Februari, Juli, dan November masing-masing dua kasus.
“Terakhir adalah kasus bunuh diri seorang nenek berusia 65 tahun di Girimarto yang stres karena penyakit menahun, Sabtu (26/2/2011), serta kasus gantung diri seorang pemuda berusia 26 tahun di Pracimantoro yang diduga gara-gara putus cinta,” ungkap Kasubid Bina Linmas Badan Kesbangpol dan Linmas, Suraji, ditemui wartawan, Kamis (3/3/2011).
Suraji mengakui berdasarkan laporan yang diterima pihaknya, angka kematian akibat bunuh diri di Wonogiri dari tahun-tahun memang cenderung meningkat. Data 2009 dan 2010 bisa menjadi contoh. Penyebabnya, kebanyakan karena stres, faktor ekonomi, penyakit menahun, atau jika kasus itu terjadi pada kalangan muda kebanyakan karena putus cinta. Sedangkan cara bunuh diri yang dilakukan dari 22 kasus di 2010, 21 kasus dilakukan dengan gantung diri dan satu kasus dengan menenggak racun tikus.
solopos.com 2010, Kasus bunuh diri di Wonogiri meningkat 50%
0 comments:
Post a Comment