BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA - Peningkatkan mutu pendidikan sekolah Islam yang dikelola swasta di Kota Palangkaraya minim perhatian dari kalangan pemerintah daerah setempat.
Kepala Seksi (kasi) Madrasah dan Pendidikan Agama Islam, Kementerian Agama Palangkaraya, Kalteng, Tuaini, Kamis (14/10) mengatakan, pemerintah hanya gencar membangun madrasah negeri. "Sehingga ada madrasah swasta yang lantainya masih menggunakan bambu, akibat tidak mendapat perhatian kalangan birokrat," ujarnya Kamis (14/10).
Bahkan, kata dia, rekrutmen tenaga guru agama untuk madrasah swasta atau negeri tidak tidak sebanding dengan yang terjadi di sekolah umum negeri.
"Perbandingannya 300 banding sembilan artinya 300 orang guru mengajar di sekolah negeri dan sembilan guru yang mengajar di sekolah swasta," katanya.
Menurutnya, guru-guru yang mengajar di sekolah swasta merupakan guru honor.
"Untung dalam dua tahun terakhir Pemko Palangkaraya membantu kami dengan merekrut guru yang dibiayai APBD," katanya.
Menurut dia, meskipun jumlahnya masih belum mencukupi yakni hanya berkisar empat sampai lima guru setiap tahunnya, tetapi itu sudah membantu kekurangan guru agama di Palangkaraya.
"Guru yang masih diperlukan sekolah-sekolah Islam sekitar 100 orang, 50 guru untuk sekolah Islam negeri dan 50 orang untuk sekolah swasta" katanya.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Palangkaraya, Masrani Arsyad, mengatakan, kurangnya tenaga guru agama Islam karena mereka tidak betah mengajar di sekolah pinggiran.
"Sebenarnya cukup, hanya saja mereka menumpuk di kota," katanya.
Menurut dia, banyak guru agama Islam yang bertugas di pinggiran kota, meminta pindah.
"Rata-rata setelah setahun atau dua tahun mengajar di sekolah pinggiran mereka minta pindah," ujarnya.
cari cari ...
Friday, October 15, 2010
Perhatian untuk Sekolah Islam Minim l
9:59 PM
admin
No comments
0 comments:
Post a Comment