cari cari ...

Tuesday, September 21, 2010

soal tahanan, Permintaan Ahmadinejad Ditolak AS

WASHINGTON, KOMPAS.com - Amerika Serikat, Senin, menolak permintaan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, untuk membebaskan delapan warga Iran dengan menukar mereka dengan dua pendaki AS yang ditahan.

Ahmadinejad mengunjungi New York untuk menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). AS menambah ketegangan dengan Iran saat pejabat senior AS mengatakan kepada publik bahwa sanksi ekonomi yang diberikan telah melemahkan pemimpin Iran itu.


Membuka kunjungannya, Ahmadinejad menghadiri wawancara pada Minggu dan meminta AS melepaskan delapan warga Iran sebagai "isyarat kemanusiaan" setelah negara Islam itu membebaskan pendaki AS, Sarah Shourd. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Mark Toner, menolak hal tersebut. "Kami hanya mengatakan tidak ada kesamaan antara orang-orang ini, yaitu mereka yang sudah dikenai tuduhan atau yang sedang dalam proses pengadilan dengan para pendaki yang melintasi perbatasan tak bertanda dan juga masih belum dikenai tuduhan," kata Toner kepada wartawan.

Shourd (32) kembali ke AS setelah ditahan lebih dari satu tahun, tetapi kedua rekannya masih ditahan. Para pendaki itu mengatakan mereka tersesat dan masuk wilayah Iran pada Juli 2009 dalam perjalanan ke Kurdistan, Irak. Namun pemerintah Iran menduga mereka melakukan kegiatan mata-mata.

Toner mengatakan, ia tidak mengetahui kalau Iran sudah menunjukkan daftar para tahanan. Media Iran melaporkan, AS menahan puluhan warga Iran yang beberapa di antaranya ditahan di negara lain atas permintaan Washington.

Dalam wawancara dengan stasiun televisi AS, ABC, Ahmadinejad menyesal karena Iran "belum mendapat respons" dari AS setelah pembebasan Shourd.

Toner kembali mengatakan, AS merasa sangat lega dan senang karena Sarah Shourd sudah kembali, dan meminta Iran membebaskan dua pendaki lain, Shane Bauer dan Josh Fattal.

Presiden Barack Obama, segera setelah resmi dilantik menawarkan pembicaraan dengan Iran untuk mengakhiri tiga dekade kondisi bermusuhan sejak revolusi Islam yang menggulingkan kekuasaan syah yang pro-Barat.

Toner mengatakan pintu untuk memperbaiki hubungan masih terbuka, tapi pemerintah AS juga tampaknya meningkatkan tekanan pada Iran.

Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dalam satu wawancara, Minggu, kembali mempertanyakan mengenai legitimasi Ahmadinejad setelah pemilu ulang pada Juni 2009 yang memicu banyak protes oleh warga Iran karena ada banyak penipuan di dalamnya. "Saya hanya berharap akan ada upaya dari dalam Iran yang dilakukan oleh pemimpin agama dan sipil yang bertanggung jawab untuk mengendalikan aparat pemerintahan," kata Hillary kepada ABC News.

Hillary, Rabu, akan bergabung dengan rekannya dari empat negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yaitu Inggris, China, Perancis, Rusia, bersama dengan Jerman untuk mendiskusikan masalah Iran. Keenamnya bertemu dengan Iran di Jenewa pada Oktober 2009 dan setuju untuk melakukan pertukaran bahan bakar nuklir, tetapi persetujuan tersebut terhenti pada Juni 2010, saat Dewan Keamanan menyetujui sanksi babak keempat atas Iran.

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More