Ari Saputra - detikNews
<a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a59ecd1b&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=24&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=a59ecd1b' border='0' alt='' /></a>
Jakarta - Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi mengecam aksi pembakaran Alquran oleh pendeta Danny Allen dan Bob Old. Para pendemo meminta pemerintah setempat mengadili tindakan kedua orang yang dinilai melecehkan harga diri muslim sedunia."Kami mendesak pemerintah Indonesia menekan pemerintah AS untuk menangkap dan menghukum mati pendeta Danny Allen dan Bob Old," kata juru bicara pendemo, Budi Utomo disela-sela aksi demo di Bundaran Hotel Indonesia, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (22/9/2010).
Desakan itu lantaran sikap para pengikut pendeta Terry Jones tersebut dinilai dapat meyulut rasa permusuhan. Selain itu, para mahasiswa dari berbagai universitas di Jakarta itu tidak ingin kejadian pelecehan simbol agama Islam kembali terulang.
"Ini bukan aksi yang terlambat. Tetapi kita menunggu sampai data pembakaran itu benar-benar valid. Sebab, banyak media yang tidak menyiarkan jadi kita harus hati-hati. Jangan sampai kasus pelecehan terus terulang. Karikatur nabi atau apalah," ucap Budi.
Demo yang berlangsung sekitar 3 menit itu akhirnya bubar dengan tertib. Sebab, gerimis mulai mengguyur bundaran HI dan pendemo menggulung poster tuntutannya yang berbunyi antara lain, 'Pembakaran Alquran = Pelecehan Agama Islam', dan 'Boikot Produk AS'.
Sebelumnya pendeta Terry Jones meramaikan dunia internasional karena berencana membakar Al Quran pada peringatan peristiwa 11 September. Pembakaran ini untuk memprotes rencana pembangunan masjid di Ground Zero, New York. Namun Terry akhirnya membatalkan rencananya.
(Ari/fay)
0 comments:
Post a Comment