Liputan6.com, Medan: Tidak hanya pujian yang ditujukan ke Detasemen Khusus 88 Antiteror, namun juga kritikan. Dipuji karena berhasil mengurangi ruang gerak terorisme, namun tidak jarang dicaci karena tindakanya yang kadang berlebihan. Terlebih lagi usai penggerebekan terhadap tersangka perampokan di Kota Medan, Sumatra Utara.
Pengurus Gerakan Pemuda Ansor Kota Medan, misalnya, Jumat (24/9) secara terbuka menyatakan aksi Densus 88 di Medan pascapenyerangan Markas Kepolisian Sektor Hamparan Perak justru menimbulkan teror baru. Teror itu berupa penangkapan dan penembakan orang yang belum tentu bersalah. Intinya, Densus 88 dinilai tidak teliti dalam menangkap mereka yang dianggap teroris.
Salah satu yang cukup resah dengan penangkapan oleh Densus 88 adalah Kartini, istri salah satu tersangka teroris ustad Gazali. Selama beberapa hari ini ia harus berurusan dengan polisi meski tidak yakin suaminya terlibat teroris. Yang cukup membuatnya resah, Kartini memiliki bayi berusia satu bulan yang terpaksa juga ikut bersamanya selama diperiksa.(ADO)
cari cari ...
Friday, September 24, 2010
Pemuda Ansor: Densus 88 Tidak Teliti
10:13 PM
admin
No comments
0 comments:
Post a Comment